"Kapan kamu menghubungi aa' Andres?" tanya Ariel penasaran karena hampir 24 jam dia bersama Sena dan tidak pernah melihatnya berkomunikasi dengan Andres sama sekali.
Rasa penasarannya tidak terbendung ketika memasuki gedung bioskop yang sepi dan lagi-lagi dibuka hanya untuk menghiburnya. Sena tidak mungkin mengetahui setiap detail dari list kencan impiannya, jika tidak mendapat bocoran dari Andres. Dia tidak melihat chat atau daftar panggilan Andres di handphonenya.
Sena tersenyum simpul, "kami berkirim email."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com