***
"Mati kau pak tua!"
Dan saat ini aku sedang menghadapi cucuku sendiri, entah kenapa aku sama sekali tidak melihat adanya penyesalan dimatanya. Dia seperti terbutakan oleh sesuatu, tapi aku sama sekali tidak tau akan hal itu.
"Tidak semudah itu anak muda!"
Aku menghindari semua serangannya, dia nampak kesal dan sangat marah. Bahkan berkali-kali dia mengeluarkan bayanganya, tapi aku selalu bisa menghindari dan memotong semua bayangan itu.
"Sial! Bagaimana bisa!"
"Hahaha, kau tidak bisa menghentikanku yang sekarang ini anak muda."
"Apa yang terjadi denganmu pak tua?"
"Apa maksudmu?"
"Mata itu."
Dia menunjuk kearah mata kananku.
"Bukankah aku sudah merusaknya dulu, tapi kenapa mata itu seperti bisa berfungsi lagi?"
"Oh, mata ini adalah pemberian dari gurumu padaku."
"Huh? Pemberian dari Tree?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com