***
Huh? Dia ini pohon suci? Bukannya pohon suci ada dibelakangku saat ini?
"Kau bercanda kan?"
"Apa maksudmu Snow?"
"Kau ini pohon suci? Jangan bercanda, saat ini pohon suci ada dibelakangku."
"Apa kau yakin? Coba kau lihat kebalakang."
Dengan cepat aku berpaling kebalakang, dan saat aku menghadap kebalakang aku tidak menemukan pohon suci ada disana. Bagaimana ini bisa terjadi?!
"Bagaimana? Apa kau melihatnya?"
"Tidak... aku tidak bisa menemukannya."
"Bukankah sudah kubilang kalau aku ini adalah pohon suci?"
"Kau pohon suci yang asli?"
"Ya, tentu saja."
"Bisa kau buktikan?"
"Emmm, aku sangat ingin membuktikannya. Tapi aku tidak bisa melakukannya disini, tempat ini terlalu sempit."
Aku sebenarnya percaya dengan wanita ini, tapi logikaku terus memaksaku untuk memintanya membuktikan kalau dia ini adalah pohon suci.
"Baiklah, kalau begitu kau ikut dengan kami."
"Huh? Tunggu dulu Kiara! Kau yakin akan mengajaknya? Dia ini masih sangat mencurigakan."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com