Sedangkan di tempat lain, seorang pemuda berseragam masih meneguk minumannya di sudut ruangan. Pakaiannya berantakan dengan dasi dan juga baju yang sudah tak karuan.
Setelah meneguk beberapa gelas minuman di depannya, ia kemudian menatap sekelilingnya dengan mata menyipit. Tenggorokannya panas dan membutuhkan sedikit air putih untuk meredakan.
Namun sepertinya tidak ada peduli terhadapnya.
Baiklah, persetan dengan rasa peduli. Batin Zellio bergumam.
Ruangan yang ramai dengan alunan musik bergema ke seluruh ruangan ini tak membuat perasaannya ikut terbawa suasana. Ia malah semakin menunduk dalam saat tiba-tiba ingatan itu kembali lewat.
Saat dirinya hendak menuangkan satu botol tequila lagi, seorang wanita dengan pakaian terbukanya tiba-tiba saja duduk di samping Zellio. Wajahnya yang cantik sama sekali tidak membuat Zellio melirik. Bahkan untuk sekedar membalas sapaannya pun ia enggan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com