webnovel

119

Kini, seorang pemuda tengah berbaring di ranjang rumah sakit. Matanya terpejam dengan bibir ranum yang mengatup. Deru nafasnya terasa pelan, menandakan dia masih bernyawa. Di tangannya, tertempel infus.

Cairan infus yang terus menetes melewati selang, menjadi lagu di dalam ruangan yang sepi nan bersih itu.

Hingga akhirnya, suara gesekan pintu ruangan. Membuat mata itu terbuka. Menandakan sang empunya menyadari bahwa ada yang memasuki ruangan.

Mata itu, langsung menatap gadis cantik yang baru saja masuk. Gadis itu tersenyum, lalu berjalan mendekat, dan duduk di samping ranjang.

"Gimana kamu? Maaf. Aku baru sempet. Hehe," Ujar gadis cantik itu seraya terkekeh kecil.

Sedangkan pemuda itu hanya tersenyum tipis melihatnya. Ia kemudian mengubah posisinya menjadi duduk.

"Mamah dirumah gimana?" Tanya pemuda itu dengan suara khasnya yang serak.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com