"Kenapa kau diam saja? Apa kau tidak mau mengabulkan permintaanku ini?" Zero kembali bertanya, padahal aku diam bukan tanpa alasan. Melainkan karena aku sedang berpikir dari mana aku harus memulai ceritaku.
"Aku meminta kau jujur dan terbuka padaku karena aku tak ingin kejadian seperti ini terulang lagi. Aku tidak tahu apa pun tentangmu. Bahkan setelah hidup 17 tahun bersamamu, baru sekarang aku mengatahui kau seorang penyihir dan kekuatanmu juga sangat hebat. Aku bahkan nyaris mencelakakanmu dan bayi kita karena tidak tahu apa pun barusan. Karena itu, aku minta kau jujur padaku mulai sekarang. Jangan ada yang disembunyikan lagi dariku. Kau paham, kan, Giania? Tolong kabulkan permintaanku ini."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com