"Kak Giania, inilah alasanku takut pada Pangeran Clidert, dia sangat mengerikan, Kak. Aku sudah sering mendapatkan penglihatan dia akan membunuh Kakak."
Aku tertegun mendengarnya, mungkinkah yang dimaksud Shera dengan sering mendapatkan penglihatan Zero yang membunuhku merupakan kejadian saat dia dipengaruhi Sadin? Karena saat itu memang Zero nyaris saja membunuhku. Namun, itu karena pikirannya dipengaruhi oleh sihir Sadin, bukan karena keinginan Zero sendiri.
"Kak, selagi sempat lebih baik Kak Giania tinggalkan Pangeran Clidert." Shera kembali berkata demikian sambil menggenggam tanganku erat. Jika kulihat dari raut wjahnya aku tahu dia serius mengatakan ini karena mengkhawatirkanku. Namun, meninggalkan Zero merupakan hal yang tidak mungkin bisa aku lakukan. Selain karena aku yang terlalu mencintainya, aku juga sudah berjanji padanya tidak akan pernah meninggalkannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com