Setelah puas bermain-main dengan bibirku, jajahan bibirnya kembali merambat ke leher dan tulang selangka. Dia mencium dengan rakus dan mungkin sedang mencoba meninggalkan jejak kepemilikan di sana karena bisa kurasakan sakit ketika dia menggigitnya.
Ciuman bibirnya semakin merambat turun sehingga kini kembali dia bermain-main dengan dadaku. Mencium dan mengulum puncak kembar yang ada di sana. Aku hanya menggigit bibir bawah selama permainan bibirnya itu, tak peduli meski akibat gigitan ini aku merasakan perih pada bibirku karena aku menggigitnya sampai robek dan mengeluarkan darah.
Aaron cukup lama menikmati salah satu area sensitif tubuhku itu sebelum beralih turun ke bawah dan kini dia berada tepat di perutku. Dia menciumi perutku seolah tak ingin kehilangan seinci pun, dia mulai menjilati perutku dengan lidah tak bertulangnya dan sungguh itu menjijikkan bagiku.
"Hm, aku jadi tidak sabar ingin segera bermain dengan benda di balik kain ini."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com