Rehan sedang duduk manis di sofa ruang televisi sampai pada akhirnya telinganya mendengat suara bel rumah yang terdengar sampai ke telinganya.
"Ih siapa si malem-malem bertamu?"
Padahal, ia sedikit mengeluh. Namun pada akhirnya, dengan terpaksa pun meninggalkan sofa empuk yang menjadi tempat duduknya, tak lupa membiarkan ponsel tergeletak di atas meja. Ia berjalan ke arah pintu utama, setelah itu sedikit mengintip dari jendela karena takut hanya orang iseng yang tidak memiliki keperluan.
Dan voila, kini di teras rumahnya terlihat El yang berdiri di depan pintu. Karena tidak ingin membiarkan cowok itu menunggu, Rehan pun membuka pintunya lebar-lebar sampai iris mata mereka saling bertatapan.
"Lo ngapain Tuan muda bertamu malem-malem?" tanya Rehan, menatap tubuh El dari atas sampai bawah, penampilan cowok tersebut tak cukup rapi yang dalam artian memang berniat hanya ingin ke rumahnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com