webnovel

Mengantar Jian Yiling Ke Rumah Kakek Jian

Translator: Wave Literature Redakteur: Wave Literature

Sebenarnya tidak heran kalau Kakek Zhai memiliki pikiran seperti itu, karena walaupun Zhai Yuncheng terlihat seperti orang yang sehat, tetapi sebenarnya kalau dia tidak hati-hati, dia bisa meninggal kapan saja. 

Hanya dia satu-satunya cucu di Keluarga Zhai, kalau Zhai Yuncheng meninggal, maka semua bisnis Keluarga Zhai yang besar ini tidak akan memiliki penerus.

Dan sangat disayangkan karena meskipun Tuan Cheng ini senang bermain, tapi tidak pernah bermain-main dengan wanita.

Dalam hal ini, Tuan Cheng sangat bersih seperti selembar kertas putih.

Sebenarnya, usia Tuan Cheng masih terlalu jauh untuk memikirkan tentang masalah pernikahan.

Jadi, wajar jika dia belum pernah pacaran dengan wanita manapun, sementara Yu Xi sendiri juga masih belum pacaran.

Tetapi siapa suruh Tuan Cheng memiliki kondisi yang spesial.

Ketika di Kota Ning, Keluarga Zhai juga sudah mencarikan wanita untuk Tuan Zhai dengan berbagai cara, dan membuat ada banyak tamu yang ingin menemui Tuan Cheng, serta mencoba untuk mendapatkan perhatiannya.

Tetapi Tuan Cheng sama sekali tidak tertarik.

Bahkan Kakek Zhai sudah langsung mengatakan kepada semua orang, kalau ada wanita yang membuat Tuan Cheng tertarik, maka dia tidak mempermasalahkan latar belakang keluarganya, dan yang paling penting hanyalah berasal dari keluarga yang normal, serta memiliki karakter yang baik.

"Kamu yang menyelesaikannya." Ucap Zhai Yuncheng sambil menatap Yu Xi.

Raut wajah Yu Xi terlihat sedih dan suram, dia mengerti bahwa kata 'kamu yang menyelesaikannya' bukan berarti menyuruhnya untuk mencarikan wanita, tetapi menyuruhnya untuk membohongi Kakek Zhai.

"Tuan Cheng, aku rasa cepat atau lambat aku akan mati ditangan kakekmu." Yu Xi tidak mungkin berbohong kepada Zhai Yuncheng, dan hanya bisa bantunya untuk membohongi Kakek Zhai yang berada jauh di Kota Ning itu.

### 

Malam ini, Jian Yiling terlihat sedang berada di dalam ruangan belajarnya, sementara Jian Shuxing dan Jian Yuncheng malah mencari Jian Yiling.

Ketika melihat mereka berdua muncul di depannya, Jian Yiling sudah mengetahui pasti ada masalah.

"Yiling, ada satu hal yang ingin Ayah bicarakan denganmu." Jian Shuxing terlihat mengerutkan keningnya, dia tidak berani langsung menatap Jian Yiling.

Jian Yiling pun menundukkan kepala, ekspresinya tampak sangat serius dan tenang.

"Itu …Kakak ketigamu …akan keluar dari rumah sakit …" Jian Shuxing yang terkenal pandai dalam berbisnis itu, kini malah terlihat kesulitan berbicara bahkan bicara tergagap di depan putrinya sendiri.

"Lebih baik aku yang mengatakannya." Ucap Jian Yuncheng yang kemudian berkata, "Yunnao akan keluar dari rumah sakit, tetapi tangannya masih belum sembuh total, kami masih belum mendapatkan dokter yang bisa mengoperasi tangannya, dan dari pihak rumah sakit memberi saran agar Yunnao pulang ke rumah untuk istirahat, itu akan membuat suasana hatinya menjadi lebih baik."

"Tetapi Yunnao untuk sementara ini masih tidak ingin bertemu denganmu, aku dan Ayah sedang berunding, sebelum Yunnao bisa menerima kenyataan, maka untuk sementara waktu ini kamu harus tinggal di tempat kakek dan nenek. Kami sudah menelepon kakek dan nenek, besok kamu akan langsung pindah ke sana setelah pulang sekolah, jadi kamu harus mengemasi barang yang kamu perlukan sekarang, dan besok pagi aku akan membantumu untuk membawanya ke sana."

Setelah Jian Yuncheng selesai mengatakannya, mereka pun menunggu reaksi dari Jian Yiling.

Sebelum memberitahu Jian Yiling, Jian Shuxing, Wen Nuan dan Jian Yuncheng sudah berdiskusi tentang masalah ini.

Mereka juga sudah memprediksi kemungkinan di mana Jian Yiling akan menunjukkan reaksi yang sangat kecewa.

Jian Shuxing tidak berani menatap Jian Yiling, waktu itu Nenek Jian meninginkan Jian Yiling untuk pindah ke rumah mereka, tapi Jian Shuxing tidak setuju. Dia tidak menyangka sekarang dia akan menggunakan alasan ini untuk mengantarkan Jian Yiling ke sana.

"Baik." Jian Yiling menjawab dengan jelas dan singkat.

Kemudian dia berbalik badan dan mengemasi barang-barangnya.

Jian Shuxing dan Jian Yuncheng sama sekali tidak menyangka reaksi dan jawaban tersebut akan keluar dari mulut Jian Yiling.

Mereka mengira Jian Yiling akan menangis dan menolak permintaan mereka.

Dan tidak pernah mengira kalau Jian Yiling akan menerima permintaan mereka dengan tenang.

Mereka malah melihat Jian Yiling yang tenang, tidak menangis dan berteriak, serta bayangan tubuh kecilnya yang kurus.

Ayah dan kakaknya merasa sangat terpukul melihat hal itu.

"Yi, Yiling …kamu, apakah kamu ingin mengatakan sesuatu untuk Ayah? Ayah …" Jian Shuxing mencoba untuk menghibur Jian Yiling.

Namun Jian Yiling menggelengkan kepalanya, wajah kecilnya masih tetap terlihat tenang.