webnovel

Lain Kali Tidak Boleh Lagi

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Akhirnya Qiu Liyao bertemu dengan Tuan Cheng yang rumornya sangat susah dihadapi.

Pria yang sedang berdiri di depan meja biliar bersama Yu Xi, dan mengenakan kemeja hitam itu adalah Zhai Yuncheng, kancing baju teratasnya tidak dikancingkan dan dibiarkan terbuka, membuat bagian bisa terlihat, dan samar-samar bisa memperlihatkan otot kekarnya.

Penampilannya tersebut tampak berbeda dengan bayangan Qiu Liyao yang mengira kalau Zhai Yuncheng adalah seorang yang sedang sakit.

Qiu Liyao mengira kalau tubuh Tuan Cheng ini seharusnya kurus dan lemah, tetapi sekali lihat, sebenarnya Tuan Cheng sama sekali tidak kelihatan kalau dirinya memiliki penyakit.

Qiu Liyao tidak berani mengganggu dan hanya menunggu dengan Yu Simiao di samping ruangan.

Menunggu sampai permainan Zhai Yuncheng dan Yu Xi selesai, Qiu Liyao lalu tertawa dan berjalan ke depan.

"Tuan Cheng." Qiu Liyao tersenyum menyapa.

Zhai Yuncheng menolehkan kepala, sudut bibirnya tampak tersenyum.

Melihat tatapan mata Zhai Yuncheng membuat Qiu Liyao tidak berdaya dan langsung tegang.

Tatapan seperti itu terlihat seolah bisa membaca pikiran orang, Qiu Liyao pernah melihatnya saat bertemu dengan Direktur Tian Xing Group.

Saat itu, Direktur Tian Xing Group hanya menatapnya sekilas, dengan status Qiu Liyao, dia masih tidak pantas untuk berbicara dengan Direktur Tian Xing Group.

Qiu Liyao menggunakan kesempatan ini untuk segera mengambil ginseng langka dan mahal yang sudah dia siapkan.

Dia menaruhnya di dalam sebuah kotak hadiah besar berwarna merah, dan ketika kotak tersebut dibuka, ada sebuah ginseng gunung tua yang banyak akarnya.

"Ini aku …"

"Bisa main apa?" Zhai Yuncheng memotong perkataan Qiu Liyao.

Zhai Yuncheng sama sekali tidak melihat ginseng liar gunung yang dibeli oleh Qiu Liyao dengan harga mahal tersebut.

Qiu Liyao berpikir sejenak, kemudian melihat sekilas meja biliar di sampingnya dan berkata, "Aku tidak terlalu bisa main, pasti kemampuanku tidak sebanding dengan Tuan Cheng." 

"Mainlah dengan Yu Xi satu kali." Zhai Yuncheng langsung memberikan tongkat billiar kepada Qiu Liyao.

Qiu Liyao tidak sempat bereaksi, dan tidak mengerti apa maksud dari perkataan Zhai Yuncheng.

Kemudian dia mengambil tongkatnya dengan ragu-ragu.

Lalu Qiu Liyao melihat Zhai Yuncheng berjalan ke sofa yang di samping, dan duduk di sana.

Qiu Liyao melihat Yu Xi sedang merapikan bola, dia hanya bisa menggunakan kemampuannya yang seadanya, dan bermain dengan Yu Xi satu kali.

Yu Simiao berjalan ke samping Zhai Yuncheng, dia lalu bertanya dengan suara pelan, "Apakah Tuan Cheng tidak senang?"

"Apa?" Zhai Yuncheng berbicara, suaranya terdengar memikat.

Sudut mulutnya samar-samar menunjukkan senyuman, tetapi tatapan tajamnya membawa aura yang jahat dan nakal.

Jantung Yu Simiao berdetak dengan cepat, dia tahu kalau Tuan Cheng sengaja membuat dirinya sendiri yang mengatakannya.

"Aku membawa Qiu Liyao ke sini untuk bertemu dengan Tuan."

Jari tangan kanan Zhai Yuncheng mengetuk di atas sofa, tidak lama kemudian dia baru mengatakan sesuatu.

"Lain kali tidak boleh lagi."

"Aku mengerti." Yu Simiao tahu bahwa dirinya sekarang harus menolak semua orang yang ingin datang bertamu.

Setelah satu kali permainan, gantian Yu Simiao yang bermain dengan Qiu Liyao. Qiu Liyao ingin pergi dan berbicara dengan Zhai Yuncheng, tetapi dia sama sekali tidak punya kesempatan untuk melakukannya.

Yu Xi terlihat berjalan ke samping Zhai Yuncheng dan berbisik, "Tuan Cheng, berkat kamu, aku akhirnya bisa membalaskan dendamku padanya! Kamu tidak tahu, waktu aku sekolah di SMA Sheng Hua, aku sangat benci pada orang itu."

Yu Xi berpikir sejenak lalu berkata, "Oh iya, Kakek Zhai barusan memberikan perintah kepadaku, agar aku mencarikan dan memperkenalkan gadis-gadis yang baik kepadamu."

Yu Xi tidak berani menyembunyikan hal ini dari Zhai Yuncheng, apapun perintah Kakek Zhai, dia harus memberitahukan hal itu kepada Zhai Yuncheng.

Ini bukan kali pertama Kakek Zhai menginginkan Zhai Yuncheng untuk segera mencari kekasih.

Dan kenapa harus mencari seorang gadis kecil yang polos, sepertinya karena takut tubuh Tuan Cheng yang terlalu memikat ini jadi terluka.