Li Zheng Yu menyeringai licik. Sudah cukup dipermainkan oleh namanya pernikahan. Saat ini sudah tertarik menikah lagi setelah gagal menikah kali. Menyedihkan memang, seorang pria baik, mapan dan masih bisa dibilang cukup tampan harus terus menerus gagal dalam menaklukkan wanita.
"Aku tidak memerlukan istri. Aku hanya butuh wanita penghibur saja," ucap Li Zheng Yu dengan suara serak.
"Lalu, bagaimana nanti jika aku hamil?" Xiao Yi merutuki bibirnya yang bergerak bebas tanpa berpikir terlebih dahulu. Mereka bahkan belum melakukan apapun tapi dirinya sudah memikirkan tentang kehamilan.
"Jika kau hamil tentu saja kau harus mengandungnya," sahut Li Zheng Yu dengan santai.
Tangan pria terulur memegang dagu Xiao Yi. May tidak mau gadis itu perlahan membuka matanya hingga mereka saling bertatap muka hingga beberapa saat.
"Tuan Li, aku mohon biarkan aku pergi," rengek Xiao Yi. Berusaha mendorong tubuh Li Zheng Yu agar menjauh tapi nyatanya terlalu kuat untuk didorong.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com