Li Zheng Yu sudah memarkirkan mobilnya di area stasiun kereta api. Langkahnya terasa sangat lemas kali ini. Untuk mengangkat koper saja rasanya hampir tidak sanggup.
Berbeda dengan suaminya, Xiao Yi justru terlihat sangat senang. Meskipun tidak tahu hanya pura-pura atau memang bahagia berpisah dengan suaminya.
"Tuan Li, anda mau kemana?" tanya Xiao Yi karena Li Zheng nYu berjalan ke arah yang salah.
"Mau mengantarmu," sahut Li Zheng Yu dengan tatapan nanar.
"Kita pergi ke arah sana," ujar Xiao Yi lalu menarik tangan Li Zheng Yu agar mengikuti langkahnya.
Suasana di stasiun kereta api cukup ramai. Tidak lama kemudian ada sebuah pengumuman jika kereta api jurusan Shanghai akan segera berangkat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com