Xiao Yi masih meringkuk di ranjang sembari mengeratkan selimut yang membalut tubuhnya. Semalaman ia menggigil tanpa ada yang tahu. Karena Li Zheng Yu tidak ada di rumah.
"Tuan Li," panggil Xiao Yi dengan bibir gemetar.
Xiao Yi pikir akan sembuh dengan sendirinya setelah tidur. Namun sayang sekali karena ia justru tidak bisa tidur.
Ying Yue sudah berdiri di depan pintu. Sejak tadi ia menunggu Xiao Yi yang tidak kunjung keluar dari kamar.
"Xiao Yi, apakah kau belum bangun?" tanya Ying Yue diikuti dengan ketukan pintu.
Tidak ada jawaban, Xiao Yi bisa mendengar suara ibunya. Namun untuk menyahut bibirnya terasa sangat berat.
"Xiao Yi," panggil Ying Yue sekali lagi. Kini suaranya lebih keras.
Ying Yue semakin resah. Ingin menerobos masuk tapi pintunya dikunci dari dalam.
"Ada apa, Nek?" tanya Zhaoxing. Ia keluar dari kamar setelah mendengar teriakan Ying Yue.
"Xiao Yi sampai sekarang belum bangun. Aku takut dia demam," ungkap Ying Yue.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com