Beberapa hari kemudian.
Qin Lan menata semua baju-bajunya ke dalam tas. Sebenarnya hatinya sangat berat meninggalkan rumah itu terutama pada Zhaoxing dan Mei-Yin. Namun ini adalah kesempatan untuknya pergi selagi Mei-Yin tidak ada di rumah.
Air matanya terus menetes tiada henti. Ia bahkan belum mengatakan apapun pada Xiao Yi dan Li Zheng Yu perihal kepergiannya. Kebetulan sekali hari ini Li Zheng Yu libur ke kantor. Ini kesempatan untuknya berbicara.
Tok … tok ….
Qin Lan segera menyeka air matanya. Buru-buru menyembunyikan tasnya kembali ke dalam lemari. Ia takut Zhaoxing yang datang, jika tahu pasti anak itu akan melarangnya.
"Ibu?" panggil Zhaoxing sembari terus mengetuk pintu.
"Sebentar, ibu sedang memakai baju," ucap Qin Lan berbohong. Padahal ia sedang mengusapkan bedak di wajahnya. Lalu memoleskan lipstik tipis di bibirnya.
Zhaoxing dengan patuh hanya menyandarkan tubuhnya di depan pintu. Menunggu sang ibu membuka pintu untuknya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com