Tak ingin Li Zheng Yu mencicipi masakannya, Xiao Yi segera menghabiskan dimsum tersebut meskipun perutnya terasa sangat mual. Rasanya juga sangat aneh. Entah bagaimana rasanya sangat aneh padahal jika dimasak dengan benar sangatlah enak.
"Kenapa kau menghabiskannya? Padahal aku ingin sekali mencicipinya," protes Li Zheng Yu. Tadi ia berniat sarapan berdua.i
"Bukankah makanan ini untukku? Sudah pasti aku yang harus menghabiskannya," ujar Xiao Yi sembari berusaha menelannya meskipun sangat sulit. Rasanya benar-benar tidak bisa diucapkan dengan kata-kata.
Xiao Yi sampai memalingkan wajahnya ke arah lain. Air matanya seketika menetes karena tidak kuat dengan rasanya. Seandainya tidak ada Li Zheng Yu pasti ia sudah memuntahkannya.
Namun untuk menghargai Li Zheng Yu apapun akan Xiao Yi lakukan.
"Aku senang kau menyukainya, nanti aku akan membuatkan lagi untukmu," ucap Li Zheng Yu.
Xiao Yi meneguk salivanya. Bisa-bisa ia mati jika Li Zheng Yu membuatnya lagi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com