Plak ….
Li Zheng Yu tak kuasa lagi menahan amarahnya. Untuk pertama kalinya telapak tangannya mendarat di pipi Zhaoxing.
"Ayah?" ujar Zhaoxing dengan wajah terperangah. Tidak percaya dengan apa yang dilakukan Li Zheng Yu kali ini. Sebelumnya semarah apapun, Li Zheng Yu tidak pernah menamparnya.
"Ternyata Ayah memang sudah tergoda padanya? Sebelumnya Ayah tidak pernah melakukan hal ini padaku," ucap Zhaoxing sambil memegangi pipinya dengan telapak tangan. Pipinya memerah dan terasa perih.
"Jaga ucapanmu. Tidak bisakah kau bersikap sopan sedikit dengan seseorang yang lebih tua darimu?" Li Zheng Yu dengan raut wajah masam.
"Jadi Ayah lebih membela penggoda itu dari pada putra sendiri?" tanya Zhaoxing dengan nada meninggi. Tidak terima dengan sikap ayahnya yang sudah pilih kasih.
"Aku hanya ingin kau bersikap sopan. Tidak berbicara seenaknya sendiri tanpa bukti yang jelas," terang Li Zheng Yu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com