Suasana ruang makan tampak sedikit canggung pasca kejadian tadi pagi. Mei Hsu yang biasanya banyak tanya kini mendadak diam. Ada perasaan tidak enak hati karena semalam Xiao Yi sempat mendengar apa yang dikatakan olehnya.
Xiao Yi tampak cuek seolah-olah tidak mendengar apapun. Kali ini ia makan dengan lahap. Suda tidak memperdulikan lagi pendapat orang lain tentangnya. Ia ingin menjadi dirinya sendiri.
Jika memang orang tua Li Zheng Yu tidak suka, ia sudah tidak peduli.
Saat ini yang berdentang adalah suara peralatan makan yang saling bersahutan satu sama lain.
Li Zheng Yu juga memilih diam karena takut akan salah bicara.
"Masakan Ibu sangat enak," puji Mei-Yin dengan tulus. Ia mengacungkan kedua jempolnya ke arah Xiao Yi.
"Terima kasih, Sayang," sahut Xiao Yi sembari tersenyum tipis.
"Benar, masakan Xiao Yi memang sangat enak." Sudah sejak tadi ingin memuji masakan Xiao Yi tapi selalu saja mengurungkan niatnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com