Xiao Yi melangkahkan kakinya tanpa arah dan tujuan. Ia tidak ingin kembali ke rumah Li Zheng Yu karena sangat malu. Tak sanggup menampakkan wajahnya di depan pria itu. Pria yang ternyata adalah suaminya.
Sepanjang jalan Xiao Yi menggerutu dengan kebodohannya yang tidak bisa lagi dimaafkan.
Perlahan titik-titik air turun membasahi bumi bersamaan dengan angin yang bertiup dengan kencang. Sebenarnya Xiao Yi agak takut jika saja tiba-tiba ada petir. Namun ia tidak tahu harus kemana.
Tidak mungkin ke rumah Fang Yin, karena Li Zheng Yu pasti akan mencarinya ke sana.
Xiao Yi kecewa pada dirinya sendiri mengingat perhatian yang diberikan oleh Li Zheng Yu. Pantas saja mendadak sikapnya berubah sangat baik. Ternyata Li Zheng Yu sudah mengetahui semuanya.
Hujan semakin deras, Xiao Yi celingukan kesana kemari untuk mencari tempat berteduh. Hingga ia menemukan sebuah kedai yang sudah tidak ditempati.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com