webnovel

Terjatuh di Sarang Tikus?

Redakteur: Wave Literature

"Cit! Cit! Cit!"

Sekitar 40 sampai 50 ekor Gopher Penggali mengelilingi Feng Jiu di semua sisi, dan mereka semua berukuran sangat besar.

Pada saat itu, Feng Jiu dikelilingi oleh mereka semua, satu persatu menatapnya sambil mendecit tanpa henti.

Bagaimana bisa Feng Jiu keluar dari situasi ini, hanya dengan kekuatan yang dia miliki?

Membunuh semua 40 sampai 50 ekor Gopher Penggali itu? Gopher Penggali itu jelas-jelas seekor mutan! Dan mereka semua tidak semudah itu untuk dikalahkan.

Saat Feng Jiu sedang memikirkan pilihannya, dia merasakan hembusan angin yang sangat kencang dari sisinya, dan dia melihat seekor Gopher Penggali melompat padanya setelah mendecit.

Feng Jiu menghilangkan rasa sakit yang merusak seluruh tubuhnya dari pikirannya, mata Feng Jiu pun berbinar saat para Gopher Penggali melompat, dan secara bersamaan, tangan Feng Jiu mencengkram belatinya dengan cepat. Sebuah cahaya merah samar dari kekuatan mistis membungkus belati tajam itu, menebas udara secepat kilat, ditujukan untuk Gopher Penggali yang menyerangnya.

Saat itu juga, sisa 40 sampai dengan 50 ekor Gopher Penggali mendecit dan mereka semua melompat secara bersamaan pada Feng Jiu, benar-benar mengepungnya, menggigit dan mencakar.

"AHHH!"

Rasa sakit itu membuat Feng Jiu berteriak, tapi walaupun dengan 40 sampai 50 ekor Gopher Penggali menggigit dan mencabiknya, kecepatan belati yang sedang menebas itu tidak melambat sedikitpun. Pada saat itu, Feng Jiu tampak seperti maut, saat dia berteriak sementara tubuhnya berputar dengan belati yang menebas secepat kilat, menusuk dan menarik kembali, hanya ada satu hal yang ada di pikiran Feng Jiu, yaitu, dia harus tetap hidup!

"Cit!"

"Cit! Cit!"

Jumlah mayat Gopher Penggali yang berjatuhan ke tanah semakin bertambah, dan sisa kawanan mereka tidak berani mendekati Feng Jiu lagi.

Bangkai-bangkai Gopher Penggali menumpuk, membentuk bukit kecil di sekeliling Feng Jiu, dan aroma darah yang kental tercium sangat menyengat di ruang sempit itu.

Dan untuk Feng Jiu – dia berlumuran darah, baik itu darahnya sendiri, ataupun darah dari Gopher Penggali...

"Ayolah! Tidak mau melompat padaku lagi?!"

Suara Feng Jiu yang dingin dipenuhi tantangan keji, dan tatapannya mengarah pada setiap ekor Gopher Penggali yang perlahan mundur.

Seluruh badan Feng Jiu berkobar dengan aura pembunuh yang haus darah, dan dirinya sendiri yang bersimbah darah, membuatnya tampak seperti maut yang bermandikan darah, sedang datang untuk menjemput nyawa binatang-binatang itu.

"Terlalu takut?! Hah! Aku belum selesai membantai kalian!"

Bersamaan dengan berhentinya suara kejam Feng Jiu, tiba-tiba tubuhnya bergerak, dan belati tajam itu mengkilat dingin saat menusuk ke Gopher Penggali yang lain. Kecepatan yang luar biasa saat belati itu bergerak, tidak memberikan kesempatan bagi Gopher Penggali itu menghindar.

"Cit!"

Suara decit yang memilukan terdengar. Darah hangat mengalir dan Gopher Penggali lainnya terbunuh oleh belati itu.

"Cit! Cit!"

Sisa Gopher Penggali yang berjumlah lebih dari sepuluh ekor itu mendecit keras, dan mereka berlari melewati terowongan dengan panik.

Feng Jiu menggigit bibirnya saat dia melihat terowongan itu, sebelum dia melangkah perlahan menuju tempat dimana dia merasakan sedikit hembusan angin, dengan setiap langkah yang Feng Jiu ambil, dia meninggalkan jejak kaki, dan pada setiap jejak kaki, dia meninggalkan setetes darah...

Feng Jiu berjalan hampir selama satu jam, dan suara pertama yang dia dengar adalah suara aliran air. Dan sesudah itu, sedikit demi sedikit cahaya sinar menjadi terang. Karena ada air di sana, udaranya terasa cukup lembab, dan Feng Jiu menggigit bibirnya lebih keras dalam setiap langkahnya, menoleransi rasa sakit yang tidak tertahankan, mengambil langkah demi langkah, hingga dia mencapai aliran air itu.

Itu adalah kolam yang dalam. Dasar kolamnya tidak tampak, namun airnya sebening kristal. Air itu bergerak dan mengalir, tapi, entah kemana aliran itu keluar.

Tidak ada rute lain yang bisa Feng Jiu lihat dari sana. Sinar cahaya yang miring datang dari atas kepalanya, tampak seakan-akan dia sedang berada di dasar jurang. Karena air itu mengalir melewati dinding curam di sungai kecil, mereka tertutupi oleh lumut dan ganggang hijau, sementara ada tanaman yang menjalar turun.

Feng Jiu meliriknya sesaat sebelum mengalihkan pandangannya kembali. Apa yang dia butuhkan bukanlah meninggalkan tempat ini, tapi mengkhawatirkan luka dan cedera di tubuhnya.

Kalau gigitan dan cakaran Gopher Penggali itu tidak diobati, maka luka-luka itu akan menjadi terinfeksi dan busuk. Untungnya, Feng Jiu memiliki kesempatan bertemu kolam air itu.

Feng Jiu menyingkirkan pakaian yang telah basah oleh darah dari tubuhnya, dan menaruh telur emas di sisinya dengan hati-hati, sebelum dia menceburkan diri ke dalam kolam, dan membiarkan air yang bersih dan dingin membersihkan luka-lukanya...