webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
369 Chs

Topan Angkat Bicara

=Ami POV=

"Dia berasal dari Utara, pernah menjadi Pasukan Hijau dan berhenti di usia yang terbilang muda dengan catatan kesehatan yang kurang baik. Lalu dia menikah dan meninggal karena sakitnya yang semakin parah." Aku membaca keterangan dari kertas itu.

"Tapi dia meninggall. Apakah dia sungguh koki lentik?" tanyaku lagi.

Bang Raffan nampak memiringkan sedikit kepalanya. Dia masih berpikir mengenai sesuatu hal.

"Mungkin ini akan membantu," jawabnya sambil memberi lembar lain.

"Daftar riwayat koki baru di asrama Anak Anggota Pasukan Hijau," bacaku lirih.

"Dia adalah Peraland. Dia berusia dua puluh tahun," ujarku lagi. "Jika sekarang sudah delapan tahun, berarti dia berusia dua puluh delapan, bukankah itu usa yang sama denganmu? Juga usia yang sama dengan Dann?"

"Benar. Apa ini yang kamu bilang ajaib? Aku bahkan tidak memahaminya," ujar Laya.

"Argh!" bang Raffan nampak frustasi. "Kenapa kalian tidak sepemikiran denganku!" geramnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com