=Ami POV=
Di halaman belakang, aku melihat Ge sedang beberapa kali mencoba menghancurkan barang milik tuan Hadiyaksa itu. Aku dan Ten bergegas menujunya namun Dann terlebih dulu datang dan menendang Ge hingga terpental jauh. Dann menghadapi batu besar itu seorang diri.
Dann nampak meletakkan belatinya yang tadi baru menusukku. Lebih tepatnya dia meneteskan sisa darahku di belati itu pada berlian biru. Dia juga mengambil sebuah wadah kecil dari saku lalu dituangkannya untuk melumuri berlian biru.
Dia mengambil batu lain yang berada di dekatnya. Dalam hitungan detik, Dann menghancurkan semuanya dengan batu yang ia pegang.
Pukulan pertama Dann pada benda itu berhasil membuatku terjatuh ke tanah. Kepalaku menjadi sangat nyeri tiba-tiba seolah akulah yang mendapatkan pukulan keras itu. Ten menghampiriku, dia membantuku untuk tetap terbangun. Lalu Ge juga menghampiriku perlahan.
Aku ingin muntah, kapalu sungguh ingin pecah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com