"Pelan-pelan makannya," lembut Evan kepada Luci. Tangannya beberapa kali menyeka sudut mulut Luci yang dipenuhi oleh saus dari seafood yang baru saja dipesan oleh Evan melalui layanan gofood. "Kau bisa tersedak jika begini," sambung Evan yang tidak ada habisnya dalam menegur cara makan Luci yang kelewat bar-bar.
Menelan dengan makanan sekuat tenaga, Luci kini memberikan tatapan angkuh pada Evan. Dia menyedot tiram kecil dari tangannya. "Kau makan saja sana dan berhenti mengurusi aku."
"Sikapmu membuatku untuk tidak bisa berhenti mengurusimu, tau?" Evan menggelengkan kepala lagi, lalu menyeka sudut bibir milik Luci lagi. "Makan yang benar atau aku akan membersihkan mulutmu dengan lidahku."
GLEK! Luci menjadi putri santun nan anggun sekarang. Duduk dengan tegak dan makan secara pelan-pelan walau di dalam hati dia mengumpat dan menyipitkan mata. 'Dasar licik!' ujarnya di dalam hati.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com