"Kau jadi pacar pura-puranya dia?" dengking Spider kepada Luci. Rasanya seperti gunung tiba-tiba jatuh dan memenuhi pundak serta kepala Spider saat ini apalagi kala menemukan Luci mengangguk demi sebuah jawaban dan konfirmasi.
"Yeah, aku tau ini agak memalukan," gumam Luci yang mampu membuat Evan melotot pada gadis itu.
"Menjadi kekasihku adalah hal yang memalukan? Hah?" dengking Evan seperti tak mau terima. Namun Luci sama sekali tidak menghiraukan CEO itu, sama sekali tidak menghiraukannya.
"Tapi inilah pekerjaanku sejak satu tahun yang lalu, Ider. Aku menjadi joki semacam ini bagi mereka yang membutuhkan jasa," sambung Luci.
Spider tidak bisa berkata apa-apa pada mulanya. Dia sendiri seperti merasa terjebak di dalam zona waktu yang membingungkan, ketika dia berada di dalam masa sesudah dia bertemu dengan Luci serta berada di dalam masa ketika pertemuan mereka belum pernah terjadi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com