Luci buru-buru menyembunyikan ponsel miliknya setelah semua pesan dan foto dia kirimkan kepada Spider. Hal itu dikarenakan Evan sudah selesai dengan urusan panggilan telepon yang sempat menyibukkan CEO itu.
"Hah, padahal aku sudah mendapat jatah cuti dari nenek," gumam Evan pada dirinya sendiri. "Maaf, Sayang, aku harus meninggalkanmu sebentar soal urusan tadi." Kini Evan melambai pada Luci dan tersenyum dengan riang.
CEO itu lantas mendekat dan duduk tepat di samping Luci. "Aku akan bilang pada nenek bahwa beberapa klien masih belum dialihkan seluruhnya pada bagian lain hari ini, maaf ya?" Kini Evan mengacak rambut Luci dengan gemas. Seolah-olah hal itu penting dan menyinggung hati Luci, padahal tidak sama sekali.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com