Akan tetapi Evan buru-buru menarik Luci. CEO itu mencium Luci, memberinya lumatan kecil sebagai pelajaran. Bukankah itu seperti percampuran air ludah?
Setelah ciuman berlebihan nan singkat itu dilakukan, Evan menjauhkan wajahnya dari wajah Luci lalu berkata, "Pasti masih tersisa air liurku di mulutmu. Mau dicuci juga? Aku bisa mencucikannya untukmu, dengan memberikan ciuman yang baru."
Luci buru-buru menutup mulut dengan tangannya, entah merasa begitu terkejut karena ciuman mendadak yang sangat keterlaluan itu atau karena memang dia harus membentengi bibirnya dari 'serangan' lain milik Evan. Akan tetapi yang pasti gadis itu tidak menjawab apa-apa.
Sebagai gantinya Luci terbirit ketakutan dan berlari sangat kencang untuk menuju ke kamar mandi terdekat dan mengunci diri di dalamnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com