Thomas ternyata mengancam Luci, dengan sebuah ancaman sungguhan. Karena buktinya lelaki berambut keriting itu sudah meninggalkan pesan suara untuk Evan yang masih berendam di dalam kamar mandi mewahnya, "Halo, Kak Evan? Aku di sini datang ke rumahmu. Ada hal menarik yang ingin aku katakan soal kekasihmu. Namanya Luci kan?"
Thomas memberikan seringai licik demi melihat ekspresi Luci yang sudah mengkerut. Thomas tau dia akan menang, dan entah kenapa rasanya sangat menakjubkan. Bisa menaklukan Luci adalah kepuasan tersendiri, apalagi jika sampai Luci bisa tak berkutik jika berada di hadapan Thomas. Nilai tambah akan diberikan.
Lelaki itu melanjutkan aksi liciknya, "Aku tau sesuatu soal dia. Kemarin malam saat kau berada di rumahku dan sedang bicara dengan Cerry…"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com