153 Lucian

Selena berdiri di pinggir penyebrangan jalan dekat lampu lalu lintas. Malam begitu dingin hingga membuatnya sedikit bergidik. Telinganya berubah merah saat angin malam menyapu kulitnya, Selena membuka masker yang menutupi mulut, sambil mengedarkan pandangan pada kendaraan-kendaraan yang melintas di depan.

Papan reklame besar bercahaya terang menjadi objek pandangannya, sebuah taman bermain yang tampak mewah terdapat di sana. Taman bermain itu baru saja di buka pada awal tahun ini, karyawan di rumah sakit terus menerus menceritakan pengalaman mereka selama datang ke tempat itu, hingga membuatnya bosan karena pendapat mereka yang dianggap Selena sangat berlebihan.

Selena yang terus memandang papan reklame dengan perhatian, tidak menyadari lampu lalu lintas sudah berubah merah.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

avataravatar
Nächstes Kapitel