webnovel

Di Dalam Pengepungan!

Volume 3 : Finish Volume 4 : Coming soon 'Sesuatu yang tidak terlihat menggenggam nasib kita semua.' 'Realita yang ada telah tergantikan oleh suatu zat terkutuk!' 'Itulah alasan pelarianku.' Jawa Barat 2030, dimana bencana kabut misterius selama 2 tahun membuat persatuan bangsa di dalamnya menjadi terpecah belah dan membaginya dalam kubu-kubu ganas. Tidak ada yang bisa masuk atau keluar dari sangkar kabut tersebut. Bahkan aliran listrik di daerah yang terkepung kabut mati total. Amirda Husein Renata yang berasal dari salah satu kubu mulai jenuh akan kejahatan kubunya. Ditambah dengan adanya surat misterius dari teman lamanya yang telah hilang, ia memutuskan untuk melarikan diri dari tempatnya dengan dalih menjawab panggilan surat tersebut. Namun, yang ditemukannya di luar tembok kubunya adalah suasana yang sangat asing yang mencekam dan kenyataan pahit tentang temannya yaitu dipenuhi oleh konspirasi yang dapat menghancurkan tatanan dalam kabut untuk selamanya, bahkan seluruh dunia. Sebuah alat pembentuk materi di luar nalar yang memungkinkan untuk menguasai dunia yang juga disinyalir dapat meningkatkan kemajuan peradaban bumi dalam waktu 1000 tahun selama 10 tahun. DI saat bersamaan, Amir mendapatkan kekuatan yang tak pernah ia sangka-sangka untuk membantu dirinya dan misinya. Apakah Amir dapat keluar dari kabut itu hidup-hidup?

HafidhAR97 · sci-fi
Zu wenig Bewertungen
95 Chs

Hari yang Ditentukan

"Jadi kalian sudah paham sampai sini?" tanya Kelsen. Raut wajahnya tidak sabaran.

"Aku harus pergi bersama Tamkin menuju ke ruangan jendral begitu?" tanyaku memastikan.

"Betul, karena pasukanku yang akan memancing para penjaga luar. Kemampuan kalian bertiga sangat bagus untuk pertarungan di dalam teritori musuh. Kalian bawa pelindung badan, terutama kau Mir! Lalu bawa persenjataan yang membuatmu nyaman Kin! Kupercayakan mereka kepadamu Dis, tuntunlah mereka agar tetap selamat!" Kelsen mengecup keningnya.

"Dia rindu sekali padamu Sen!" goda veteran pistol ini.

Kelsen balas tertawa. "Kalau dugaanku benar, jika jendral itu mati, maka yang lainnya akan gampang. Kita akan menguasai kota ini dan menghilangkan pengaruh Sang Penyelamat."

Adis dikirim untuk memimpin pasukan yang lain. Yang bertugas untuk menyergap Pasukan Aliansi yang berusaha untuk berkumpul pada satu titik setelah bel berbunyi.

Ia menaruh tangan di depan. "Letakkan tangan kalian disini, kita akan saling mendoakan!"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com