Eryk melanjutkan lagi pencariannya keesokan paginya dibantu oleh Sebastian, kali ini mereka mencari di ruang tamu, ia tidak yakin awalnya surat sepenting itu akan ditaruh di sana, tapi balik lagi ke ucapan ayahnya untuk berpikir menaruhnya di tempat yang tidak terduga.
Eryk memicingkan matanya pada sosok Beau yang masih tertidur pulas di sofa dengan mulut terbuka lebar mengeluarkan air liur di pinggiran bibir yang membuatnya jijik.
Eryk tahu alkohol memberikan efek menenangkan untuk tidur, tetapi tidur dari sore hingga jam delapan pagi belum juga bangun membuatnya bertanya-tanya Beau kemarin mengerjakan apa sampai pulas sekali, membantunya dan Sebastian juga tidak, sibuk bermain-main dengan Gaea.
Gaea juga belum menunjukan batang hidungnya, entah sudah bangun atau tidak.
Eryk berani bertaruh Gaea akan enggan turun ke bawah karena perdebatan mereka kemarin.
Siapa juga yang mau melihat pria yang sudah menyakiti hati Gaea?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com