webnovel

Nathan Anak Mafia?

 Kimberly tak tahu siapa keluarga Drigory. Sehingga saat orang-orang di kampus membicarakan Jimmy. Ia tak pernah mengerti apa maksudnya.

 

"Kim," sapa Elena usai kelas Profesor Grey.

 

Kimberly yang tengah berjalan menuju halaman kampus pun segera menoleh saat Elena memanggilnya. "Ada apa?" tanya Kimberly.

 

"Kau tak mengucapkan bela sungkawa kepada Nathan?" tanya Elena.

 

Kimberly semakin tak mengerti apa maksud Elena. "Memangnya kenapa? Dia terkena musibah?" tanya Kimberly tanpa tahu sama sekali. Karena setahunya, Nathan adalah penyebab musibah itu.

 

"Astaga, Kim. Jaga mulutmu. Kau bisa terkena masalah jika berkata begitu," ucap Elena.

 

"Memangnya kenapa?"

 

"Kau tahu berita tentang Jimmy Drigory?"

 

"Jimmy Drigory? Apa dia keluarganya Nathan Drigory?"

 

"Dia anak pertama Moreno Drigory. Ayah dari Nathan!" Elena terlihat begitu emosional saat menyebut tentang keluarga Drigory.

 

"Lalu ... Apa aku harus tahu?" tanya Kimberly dengan ekspresi bingung.

 

"Jimmy Drigory mati dibunuh beberapa hari yang lalu!" ucap Elena. Ia menoleh ke sana kemari seakan takut ada yang mendengar pembicaraan mereka.

 

"Hah? Yang benar? Nathan setiap hari datang ke kampus. Dia sama sekali tak terlihat bersedih," ucap Kimberly.

 

 

Elena terlihat gemas sendiri pada Kimberly. "Aku sudah memberitahumu kalau Drigory adalah keluarga mafia. Tak ada mafia yang meratapi kematian keluarganya," ucap Elena.

 

"Kau pikir aku akan percaya dengan cerita tentang mafia itu lagi? Ayolah Elena. Mafia hanya ada di film. Jangan mengada-ada," ucap Kimberly.

 

 

Sejak awal Elena membisikinya tentang Drigory yang merupakan seorang mafia, Kimberly sama sekali tak percaya. Ia hanya menganggap hal itu hanyalah lelucon yang dibuat oleh Elena untuk mengerjainya saja.

 

 

"Bagaimana aku harus menjelaskannya padamu. Makanya aku heran saat kau bisa terlibat dengan Nathan. Di kampus ini, tak ada yang berani terlibat dengan dia. Ayahnya sangat mengerikan," ucap Elena.

 

 

Kimberly hanya menggelengkan kepalanya. Ia tak mau mendengar ucapan Elena yang dia anggap seperti omong kosong belaka. Kimberly memilih untuk berjalan lebih cepat agar bisa segera pulang.

 

 

"Hei, Kim. Aku tak pernah melihatmu hang out setelah pulang kuliah. Kau mau ke Central Park denganku" tanya Elena. Gadis itu masih saja mengikuti langkah kaki Kimberly.

 

"Aku harus segera pulang," jawab Kimberly acuh. Ia memang tak tertarik untuk bergaul dengan siapa pun sejak ia di kota ini. Energinya seperti mudah habis saat ia keluar bersama orang-orang.

 

"Apa kau tipe yang tak bergaul, Kim?" tanya Elena tiba-tiba.

 

 

"Apa maksudmu? Bukankah sekarang kita sedang bergaul?" tanya Kimberly.

 

 

"Aku merasa kau menghindari siapa pun. Kupikir kau punya masalah di sini," ucap Elena seraya menunjuk kepalanya sendiri.

 

 

Kimberly merasa tersinggung dengan perkataan Elena dan memilih tak mau menggubris ucapan Elena. Elena tak tahu bagaimana dunianya sekarang begitu berat sejak tidak ada ayah di sisinya. Ia merasa setiap hari rasanya sangat kosong. Kimberly kehilangan cahaya hidupnya. Dan Elena seenaknya mengatakan kalau ia memiliki kelainan di otaknya.

 

 

Elena tak mengikuti Kimberly lagi. Ia membiarkan Kimberly pulang. Sementara ia bergabung dengan teman-teman kampusnya yang lain.

 

 

Kimberly sedih setelah tudingan Elena padanya. Ia berjalan keluar dari area kampus dengan perasaan berat. Ia tahu, ia tak boleh terus-menerus meratapi kematian ayahnya, Ia tahu, Elena tak tahu luka batin yang ia alami. Tapi setidaknya, Elena tak perlu menganggapnya memiliki kelainan mental. Kalau pun itu benar, apa hak Elena untuk mengatakan hal itu kepada Clara?

 

 

Dalam perjalanan Kimberly pulang ke ruang. Ia tak sengaja melihat Nathan bersama dengan Black di dalam sebuah mobil super mewah panjang. Jika dipikir-pikir, mobil hitam seperti itu memang mirip dengan mobil yang dipakai oleh tokoh-tokoh mafia di film. Pikiran Kimberly mulai berkelana. Benarkah Nathan anak seorang mafia? Jika benar, itu berati, Kimberly sudah salah kaprah karena terlibat dengan seorang penjahat.

 

 

Sedang asyik berjalan, Kimberly tiba-tiba teringat dengan ibunya yang berbicara dengan Black beberapa waktu yang lalu. Ia ingin tahu apa yang dibicarakan ibunya. Kimberly terlalu sibuk dengan kuliah, hingga lupa dengan kejadian kebakaran di kebun apel belakang rumahnya.

 

Kimberly lantas berlari agar segera sampai di rumahnya. Asal tahu saja. Di kota ini, orang-orang memang masih banyak yang berjalan kaki ke mana-mana. Jarak kampus Kimberly ke rumahnya memang tak terlalu jauh ataupun terlalu dekat. Tapi tak akan terlalu merepotkan untuk berjalan karena banyak juga orang yang berjalan.

 

 

Saat Kimberly berlari, Nathan tak sengaja melihatnya. Dan Black menyadari akan hal itu.

 

"Jangan melakukan sesuatu yang akan membuat ayahmu marah, Nathan. Jangan pernah terlibat dengan siapa pun tanpa persetujuan ayahmu," ucap Black.

 

Nathan tak menghiraukan ucapan Black. Ia tahu apa yang dimaksud oleh Black.

 

"Kau pikir aku akan terlibat asmara dengan gadis bodoh itu, Black? Kau bercanda. Aku adalah Nathan Drigory. Aku punya standar dalam memilih wanita," ucap Nathan.

 

Black hanya tersenyum meledek ucapan Nathan. "Ayahmu juga berkata begitu saat dia bertemu dengan ibumu," ucap Black.

 

 

 

***

 

Kimberly sampai di depan rumah. Ia mengambil jeda sejenak setelah berlari selama tiga puluh menit dari depan kampusnya.

 

 

"Ibu! Ibu!" panggil Kimberly lantang.

 

Kebetulan saat itu, Viona baru keluar lengkap dengan pakaian rapi.

 

"Kenapa kau berteriak, Kim? Kau bisa mengganggu tetangga!" ucap Viona memperingati.

 

"Kau mau ke mana, Ibu?" tanya Kimberly.

 

"Ibu akan melamar pekerjaan," jawab Viona.

 

Kimberly mengernyitkan keningnya. "Pekerjaan macam apa?' tanya Kimberly.

 

"Pria botak yang kemarin datang. Dia memberi Ibu sejumlah uang di dalam koper ... "

 

 

"Astaga!" Kimberly sangat terkejut dengan ucapan ibunya. "Untuk apa, Bu?" Sepertinya Kimberly mulai percaya kalau Nathan adalah anak dari seorang mafia.

 

"Kompensasi karena kebakaran di kebun belakang. Tapi ibu menolaknya dan meminta ganti sebuah pekerjaan saja," ucap Viona.

 

 

Kimberly merasa keputusan Ibunya tak tepat. Untuk apa dia meminta pekerjaan pada orang asing?

 

 

"Sekarang Ibu mau ke mana" tanya Kimberly.

 

"Aku akan ke rumah Moreno Drigory. Katanya Ibu akan dipekerjakan di sana," jawab viona begitu santai.

 

 

"Apa?" Kimberly sangat terkejut  saat mendengar ucapan Ibunya.

 

 

Bersambung ....