webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urban
Zu wenig Bewertungen
409 Chs

CWCVH PART 301

"Siapa yang memukulmu? Apakah Papi?" tanya Briel sontak Erland menatap Briel.

Erland menatap lekat mata Briel, tatapan Briel terlihat tak sedingin sebelumnya, kini justru terlihat adanya kecemasan dalam tatapan Briel.

'Apa dia mencemaskanku?' batin Erland.

Mama Erland berdehem, dia mengatakan akan keluar sebentar. Dia pun meninggalkan Erland dan Briel di dalam ruang rawat tersebut.

Erland mendekati Briel, dia duduk kembali di dekat Briel.

"Apa kamu mencemaskanku?" tanya Erland.

Briel menghela napas. Dia tak mengatakan apapun.

Erland tersenyum kecil.

"Aku baik-baik saja, dan kamu melihatnya sendiri 'kan? Lagi pula, lukaku tak seberapa dari pada luka yang kamu rasakan. Aku menyesalkan kejadian buruk ini, Briel. Entah bagaimana caraku menjelaskannya, aku pun sangat terluka. Terlebih, semua ini terjadi atas kesalahanku," ucap Erland seraya menundukkan kepalanya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com