webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urban
Not enough ratings
409 Chs

CWCVH PART 300

Briel hanya diam, dan tak membalas pelukan itu. Hingga akhirnya Erland melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Briel.

"Maafkan aku, Briel. Percayalah, apa yang kamu rasakan saat ini, akupun ikut merasakannya. Aku juga terluka melihatmu terluka, aku hancur melihatmu hancur. Aku sangat menyayangimu, Briel. Bahkan lebih dari pada itu, aku benar-benar mencintaimu. Kamu berhak marah padaku, aku akan menerima kemarahanmu. Tapi, kumohon biarkan aku terus menemanimu, aku tak akan pergi dari sisimu," ucap Erland.

Briel memalingkan wajahnya.

"Aku sudah baik-baik saja, perutku sudah jauh lebih baik. Jadi menyingkirlah," ucap Briel dengan nada bicara yang jelas sekali terdengar dingin. Bahkan rasanya lebih dingin dari saat pertama kali Erland mengenal Briel beberapa bulan lalu. Terdengar adanya kebencian dan kemarahan dalam nada bicara Briel membuat Erland benat-benar merasa frustrasi menghadapi Briel.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com