webnovel

CODE: FAUST

" The world is on chaos and despair " ...... ... " The world is turning into hell " ...... ... Tahun 2028 , bumi terserang sebuah penyakit misterius yang membuat manusia menjadi monster , bahkan virus tersebut membuat efek yang sama kepada hewan yang terjangkit dengan virus ini sama seperti manusia , terjangkit dengan virus ini sama dengan keputus asaan , tidak ada yang bisa menyembuhkan virus ini , siapa pun tidak bisa membantu mu , dikucilkan di jauhi , dan terisolasi dan pada akhirnya kamu berakhir mati dan berubah menjadi mutant . Dengan terjadi nya outbreak , dunia perlahan perlahan mulai runtuh , gedung gedung hancur akibat kerusakan yang di buat oleh para monster , yaitu para infected dan juga reated , dua kategori mutant atau monster yang terjangkit virus yang sama , di tahun 2036 manusia telah hidup bertahun tahun di dunia yang sudah jadi neraka ini , peraturan sudah berubah , yang kuat yang akan bertahan sementara yang lemah akan mati terlahap waktu dan mutant . Manusia mulai membuat faksi serta group mereka masing masing , bahkan pemerintah pun mulai kembali bangkit dan memonopoli semuanya. The Government , Black beast , nomads , striker , freedom , the orders dan bahkan faksi militer seperti ghost vulture , gray skull unit dan strider knight pun mulai bangkit dan berjalan kembali . " Perang masih terjadi , meskipun dunia ini berubah " Plague , seorang profesor ahli dalam tubuh manusia bahkan sebelum jadi profesor ia dulu adalah seorang dokter , nama asli dia adalah Dr. Plague , nama ini belum sepenuhnya nama dia yang sebenarnya , dengan tekad dan niat nya ia ingin mengembalikan dunia seperti semula , dengan begitu dia bisa membayar dosa dosanya di masa lalu Tapi , dibalik dunia yang seperti ini , perang masih berjalan dan mutant bahkan radioaktif dimana mana , ada misteri yang menyelimuti mengapa ini semua terjadi .

RaiiyaRay · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
56 Chs

Chapter 14 : Chemistry

Plague masih berbaring , dan menatap langit langit masih memikirkan mimpi yang ia lihat , sementara jeanne terdiam di samping pintu nya kamar plague , tanpa tidak disadari , jeanne telah melihat muka plague dan saking plague galau serta kebingungan ia lupa bahwa di saat dia tidur dia tidak mengenakan topengnya

" .....sebentar , Plague tidak pakai topeng?! " Jeanne kaget karena menyadari bahwa pada saat berbincang di kamar plague ia tak mengenakan topeng sama sekali

" Haaah , cerobohnya aku , membiarkan identitas ku sendiri terkuak " plague pun menyadari juga bahwa ia tak mengenakan topengnya saat berbincang dengan jeanne

Sementara itu , raphael yang baru pulang dari raids solo nya dikarena kan ada beberapa permintaan dan misi yang di berikan oleh ketua , seperti penyelidikan mengenai black beast dan group revers dari nomads serta mencari water complexes atau alat untuk mensterilkan air supaya bersih dan sehat untuk di minum , raphael pulang hanya untuk mengambil peluru dan melanjutkan perjalanannya karena ada beberapa hal yang harus dia selesaikan

" .....hey rizal , aku ingin 100 peluru pistol , aku masih ada misi dan beberapa hal yang harus ku selesaikan " raphael meminta peluru dari rizal di tempat arsenal atau tempat menyimpan senjata dan resource raids dan peralatan raids untuk raids selanjutnya

" Siap , peluru buat senjata apa ni man? " Tanya rizal

" Buat senjata g2 combat kaliber 9 mm , senjata buatan negara mu zal " ujar raphael

" Ohh senjata yang di produksi oleh kampung ku , ok ok bentar kayanya kita ada deh kaliber 9 mm " Rizal mencari peluru yang di inginkan oleh raphael di locker

" Ah ini dia , peluru nya .....oh ya , tumben sekali kau melakukan raids sendirian raph , biasanya bareng doi " rizal memberi peluru yang di inginkan oleh raphael , rizal kepo kenapa kok raphael kali ini raids sendirian

" Aku , punya urusan yang harus ku selesaikan , aku tidak bisa memberi tahu mu , maaf zal " raphael tidak ingin menjawab pertanyaan rizal

" Ok ok , santai aja , btw hati hati lur awas mati ya , diluar sana banyak mutant dan faust " ucap rizal

" Tenang zal , aku gak akan mati semudah itu , baiklah aku pamit dulu dah bro " raph pun pergi kembali menuju wasteland

Disaat raphael pergi menuju gerbang , raphael melihat jeanne berjalan menuju arah kamar plague seakan plague memanggil nya , yang tentu itu membuat raphael kepo , kenapa jeanne masuk kamarnya plague , raphael pun pergi ke lantai atas untuk melihat apa yang dilakukan oleh jeanne , takutnya ngapain kan? Bahaya bisa bisa brojol tuyu- eh , engga engga .....ok lanjut story , disaat raphael mau menghampiri kamar plague , tiba tiba ketua memanggil raphael

" Oy !! , Raphael kemari lah " ujar ketua

" Ah iya pak ketua " Raphael pun turun dan tidak jadi untuk menguping apa sih yang jeanne lakukan di kamar plague

Sementara itu , jeanne dan plague sedang berbincang dengan hawa yang cukup canggung karena mereka berdua tanpa sadar melakukan hal ceroboh , lebih tepatnya Plague lah yang ceroboh karena membiarkan mukanya terlihat oleh jeanne

" Jadi ....uh , kamu melihat muka ku, jeanne? " Tanya plague

" I- iya , aku melihat nya " ujar jeanne

" Hah baiklah , bila begitu aku tidak perlu memakai topeng lagi bila berbincang berdua dengan mu di kamar ku " plague pun membuka topengnya

" H-he hey , kok di buka topengnya jangan dong ini terlalu terbur- " jeanne pun memotong perkataan nya karena cukup terpukau dengan muka nya plague , muka yang cukup tampan

" Jadi bagaimana ? " Tanya plague

" Uh ....., Kamu ....lumayan cakep " dengan malu jeanne memuji plague

" Haaah , cerobohnya aku membiarkan muka ku terekspos semudah itu , aku sebagai anggota sekaligus generasi terakhir dari dr plague tidak boleh menunjukkan identitas muka kepada publik dengan mudah , karena kesalahan ku sendiri , terpaksa aku harus memperlihatkan nya , aku tau ini cukup terburu buru , tapi ya mau bagaimana lagi .... Sudah terlanjur toh di jaman ini gak ada hp dan kamera muka ku akan selalu tertutup dan menjadi rahasia publik " ucap plague dengan panjang lebar mengenai kecerobohannya dll

" ..... Jadi seperti ini toh muka mu , seperti anak muda lainnya umur berapa plague? " Jeanne melihat muka plague dan menanyakan berapa umurnya

" Umur ku 24 tahun " ucap plague

" Wow , cukup muda satu tahun lagi kamu mencapai umur yang pas untuk menikah yaitu 25 tahun " jeanne cukup kaget dengan umurnya Plague yang ternyata masih 24 gak tua amat sih dan gak terlalu muda juga , lebih tepatnya dewasa

" Aku tidak punya standar khusus untuk umur yang layak nikah , aku akan nikah maupun tidak nikah sesuai keinginan ku " ujar plague

" Iya aku setuju sih , mau umur berapa pun 25 , 35 ataupun 40 tahun itu biasa aja dan normal , bahkan bagus " ujar jeanne

" Ya , psikologi , kesiapan , dan hal lainnya itu di perlukan , bukan hanya nafsu seksual saja yang di dahulukan namun kewajiban dan tanggung jawab " ucap plague

" Yep aku setuju soal itu , oh ya aku belum kasih tau umur ku berapa , umur ku 25 tahun , kita beda satu tahun " jeanne pun memberi tahu umurnya

" Ah begitu lalu , bagaimana dengan umur nya raphael? " Tanya plague

" Umur nya raphael hmmm , dia berumur ...kalo gak salah sih ..... 27 tahun , dua tahun lebih tua dari ku " Jeanne memberi tahu umurnya Raphael dan ternyata umurnya raphael adalah 27 tahun

" Ah begitu , lalu kamu lahir dimana jeanne? " Tanya plague

" Aku , hmmm aku lahir di jakarta , ibu kota dari indonesia , meskipun namaku adalah nama orang luar negri tapi aku adalah orang indonesia , negara dengan penuh kelucuan " jeanne pun menyebut kan dimana ia lahir

" Dan , kamu prof kamu lahir di mana? Apakah di eropa? Atau di negara mana? " Tanya jeanne

" Aku .....tidak ingat sama sekali , namun menurut kakak ku aku adalah orang yang dilahirkan di eropa " ujar plague

" Jadi begitu , bagaimana kamu kok bisa lupa dimana kamu di lahiri ? " Tanya jeanne

" Aku , .....pun tidak tau , aku hanya ingat sedang berjalan di jalan yang sepi berkabut panjang dan tiap meter dari jalan itu ada tiang lampu , menerangi setiap langkah kaki di hujan yang cukup deras , dan pada akhirnya munculah kakak ku menjemput ku dan mengantar ku ke laboratorium , dimana aku tinggal , dan tumbuh menjadi profesor plague " plague mengatakan bahwa ia tak ingat dan menjelaskan bagaimana ia mendapatkan nama profesor plague

" Lalu , nama asli kamu apa ? " Tanya jeanne

" Aku , tidak punya nama asli , kakak ku menamai ku plague sesuai nama dari dr plague , karena ia kebingungan mau memberikan nama ku apa , akhirnya ia memberikan nama plague , plague berarti wabah , aku tanya mengapa nama ku plague , kakakku bilang kamu ini suatu saat pasti menjadi sebuah wabah , wabah yang menyelamatkan orang orang , berjuang sendiri dengan image yang menakutkan orang menyebutmu sebagai the grim reaper tapi kamu ini adalah the savior, sang penyelamat umat manusia , itulah yang ia ucapkan , cukup gak logis sih perkataannya karena di dunia ini tidak ada yang namanya wabah baik , yang ada adalah wabah yang berbahaya " plague pun menjelaskan asal usul dan apa sih nama asli dari plague

" Jadi begitu , iya betul sih kalau wabah itu tidak ada yang baik ,wabah hanya menyebabkan banyak nya kematian dan catastrophe " ujar jeanne

" Oh ya , kamu punya momen seru mu dengan kakak mu ? " Tanya jeanne

" Ah iya aku punya , baiklah ku ceritakan ya , setelah aku kamu ceritakan momen seru dan menarik mu dengan adik mu jeanne " ucap plague

Plague dan Jeanne pun berbincang dengan seru dan asik , chemistry pun telah terbangun di antara kedua orang itu sehingga membuat mereka berdua menjadi cukup dekat , dan kembali berteman serta jeanne pun memaafkan tragedi yang terjadi beberapa hari atau minggu lalu , mereka pun menghabiskan waktu dengan berbincang mengenai hal hal menyenangkan , hobi dan lain lain , tak kenal maka tak sayang kalau ingin sayang maka kenalan lah , dan berbincang , waktu telah berlalu hingga waktu menunjukkan jam 4 sore mereka puas tertawa dan berbagi cerita , dan jeanne pun harus pergi dari kamar plague karena ia harus pergi mandi karena sudah sore

" Seru sekali hari ini , aku bisa mengetahui lebih dekat lagi mengenai dirimu , aku ingin banget tau beberapa hal yang kamu miliki dan menjadi deket dengan kamu , ternyata kamu tidak buruk juga profesor plague , hehehe" jeanne masih ingin tau lebih dekat mengenai plague karena ia tertarik dengan plague

" Jadi kamu menyukai ku ,begitu? Hmmm hmm " ujar plague

" Eh ?! Eh?!! , Engga engga gitu, sebagai teman kan kita harus mengetahui seperti apa teman kita , dengan ini aku bisa tahu kalau kamu itu seperti apa " ujar jeanne

" Iya iya , tapi meskipun begitu , ada beberapa rahasia yang gak bisa di beri tahu dengan begitu saja , aku tak mau memberi tahu beberapa hal , agar pertemanan kita tetap erat " ucap plague

" Ah iya ada benarnya juga , ....ah sudah jam 4 sore , aku pergi dulu ya plague , sampai jumpa nanti ! " Jeanne pun pergi dari kamar plague

" ...hmm , sepertinya aku harus pergi mandi juga " plague pun pergi menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya

Sementara itu raphael di wasteland , sedang mengurusi urusan nya dengan grup revers , dan juga group adventure yang mencari tempat untuk mereka singgahi atau tinggali , karena revers musuh mereka atau saingan mereka menjadi penghalang tujuan mereka , tapi di sisi lain raphael memiliki urusan lain yaitu , menemukan communicator teman lamanya , lalu mencari bunker Zx-97 dimana di bunker terdapat sebuah informasi mengenai , keberadaan orang tua nya raphael , tapi meskipun begitu raphael cukup sedih dengan kematian teman lamanya , yang sangat dekat dengan nya bahkan dia anggap dia sebagai kakaknya atau brother , tapi orang tuanya sangatlah penting , karena di saat umur nya raphael 24 tahun , Ia terpisah dengan kedua orang tua nya beserta adiknya , akibat The Slavers dan Brainiacs itulah mengapa dia mencari bunkers itu , karena , bunker itu adalah bekas markas dari the slavers sebelum di sekarang di biarkan begitu saja , dengan perjalanannya ia mencari jawaban mengenai pertanyaan yang ia tanyakan selama 3 tahun ini ,yaitu

" apakah orang tuaku , masih ada? atau tiada? " Dan jawaban itu akan ia temukan di bunker itu , dan sepertinya ada hal yang menarik yang akan di kuak oleh Plague , Jeanne dan juga Raphael.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

-bersambung-