webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Zu wenig Bewertungen
1019 Chs

IV-87. Paling Berambisi

"Kau tak bisa mempekerjakan seseorang tanpa kualifikasi perawat," suara sang dokter terdengar nyaring dari celah kamar Vian. Gadis berambut hitam panjang tersebut menempelkan punggungnya pada dinding di samping pintu.

Kihrani kian meyakini bahwa dirinya selalu kurang di tempat ini. Dia berusaha keras berlatih bela diri ala para ajudan perempuan yang lain, namun kenyataannya dia tak mendapatkan apa-apa selain rasa lelah luar biasa. Tak satupun dari empat seniornya yang memiliki kemampuan separah dia, terlebih menggunakan senjata. Bahkan dia hampir berlari ketika pertama kali mencoba menembak suatu titik, sebab bunyi dengungan senapan itu sangat menyiksa. Dia gadis biasa dan mustahil bersaing dengan mereka yang punya bakat sejak lahir.

"Sayangnya, aku bisa mati lemas kalau tak melihatnya sehari," dan Kihrani masih bisa mendengarkan gurauan enteng Vian dengan dokter tersebut. "Akan aku pertimbangkan seorang perawat untuk menjagaku,"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com