webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Zu wenig Bewertungen
1020 Chs

IV-156. Jangan Terlalu Jauh!

Gibran hanya bisa mengeratkan giginya saat menyadari dirinya dipojokkan oleh lawan bicaranya. "jika kamu bisa membuktikan adanya korelasi antara kembalinya calon istriku dengan hilangnya adikmu. aku siap menawarkan uang atau bahkan posisi strategis di perusahaan," tantang Gibran. Kedaunya saling melempar tatapan sinis satu sama lain dan itu di sadari oleh salah seorang yang berdiri tak jauh dari keduanya.

Heru mendekat dan mengambil dua gelas berisikan air, disodorkannya dua gelas tersebut pada keduanya. Menepuk pundak Gibran dan mendorong lelaki itu untuk mundur.

"Aku akan buktikan, lihat saja," ujar key menawarkan senyum janggal, "Pria sepertimu tak ada bedanya dengan ku, jangan kau pikir aku tak tahu bagaimana sepak terjangmu menyingkirkan adikmu sendiri, mengorbankan orang kepercayaanmu demi sesuatu yang kau inginkan. Bukan hal yang mustahil, benar, kan?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com