Lawan bicaranya menatap Karin tak percaya. Benarkah apa yang kudengar ini? batinnya kegirangan. Dengan mata berseri-seri dianggukkannya kepalanya. Gadis di depannya tersenyum tipis dan mulai membereskan barang-barangnya. Bosnya sendiri melangkah dengan ringan menuju ke dalam ruangan kerjanya. Dibereskannya mejanya. Lalu dia meninggalkan ruangan itu sambil menenteng tas kerja berwarna hitam.
Begitulah, kedua insan yang sudah lama dimabuk asmara namun berusaha menahan perasaan selama berbulan-bulan itu akhirnya keluar dari ruko tiga lantai itu dan berpamitan pada office boy yang duduk menunggu di teras. Setelah keduanya masuk ke dalam mobil, Jonathan meraih tangan Karin yang duduk di sebelahnya. Diremas-remasnya jari-jemari lentik itu penuh perasaan. Sang gadis tersipu malu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com