Yuna memang mengijinkan hyurin untuk tinggal bersamanya selama yang ia mau, mengingat hyurin sekarang tidak memiliki siapapun disisinya saat ia sedang di rundung masalah
.
Bukanx bermaksud untuk kembali membuka atau mengungkit luka yang sedang di alami hyurin , namun terdapat banyak sekali pertanyaan yang datang menghujam pikiran Yuna yang harus ia tanyakan pada hyurin namun melihat bagaiman kondisi hyurin sekarang membuat Yuna mengurungkan niatnya itu.
.
"Jadi rencananya loe mau sampai kapan buat lari dari masalah loe ini. bukanx bermaksud buat ngusir loe y, tapi apa loa gk mikirin nasib calon anak loe ini"
"Yang jelas gw bakal pertahanan anak ini, dan gw janji gw pasti akan bahagiain dia,
dan untuk ayah nya, gw mau laki-laki yang mau Nerima gw apa adanya , dan yang paling penting dia mau menerima anak gw, memberikan kasih sayang sama seperti anaknya sendiri"
Senyum yang tidak terlalu lebar dan sedikit anggukan nampak jelas terlihat di wajah Luna ,
Seakan-akan ia mengatakan
- loe udah melakukan hal yang benar gw bakal selalu support lo-
.
.
.
.
.
Waktu terus berjalan tanpa menunggu siapapun dan tanpa terasa sudah beberapa bulan hyurin tinggal di Bali bersama Yuna karna masalahx.
5 bulan kemudian
.
.
"Eeh loe udah pulang yun, gw pikir loe pulang malam, untung aja tadi gw sepat udah siapin makanan, apa loe lapar.?"
Yuna yang baru beberapa langkah memijakkan kakix ke dalam kamar kos tsb langsung di sambut dan di hujani banyak perhatian dari sang sahabat
"Lo ngapain s kerja berat-berat gitu,?
nanti loe kecapaean kasian kan Dede bayinya"
.
"Ponakannya bibi adu lucu banget sih,
Vibi kan anak yang baik, tunggu mama pulang y
Tapi jangan nangis, aduh gemes banget nih bocah, pengen rasanya gue gigit deh"
Sambil menunggu hyurin pulang,Yuna memang dengan senang hati akan menjaga vibi anak sahabatnya, hyurin mulai bekerja baru beberapa Minggu ini karana ia tidak ingin menyusahkan Yuna lagi,
"Aduh anak mama udah bangun y.?"
"Itu mama udah pulang"
Hyurin langsung menggambil alih vibi di pangkuan Yuna , tidak lupan memberikan ciuman lembut pada sang putri,
'Maaf y yun, gw udah banyak banget nyusain elo '
"Gk papa lagian juga gw emang suka sama anak-anak, apalagi yang imut kaya VISABILAH ini"
Sambil menciumi pipi si bayi
.
.
.
Woi
Tepukan dari punggung yang tidak terlalu pelan itu barhasil membuat Yuna terkaget bukan main apalagi dari belakang benar-benar bikin jantungan setengah mati, bagi Yuna y
"Kok gw liat lu udah gk kerja sift pagi lagi,
Kenapa lu sibuk apaan, apa jangan-jangan loe punya kerjaan ditempat lain yang jauh lebih menggiurkan .?"
Amiiiiin
Moga aja kerjaan itu cepet-cepet menghampiri gw"
'Ada cuma loe aja yang gk mau.!'
"Emang ada rev.?
Kerja apaan.?"
'Kerja di bar, jadi wanita malam'
Jawabx dengan nada yang bercanda, sambil tidak bisa menahan tawax
"Y kali gw jadi pelacur
Sia-sia banget gw uda penasaran.?"
Ekspresi yang sudah mulai kesal Yuna tunjukan
Mengingat saran yang di tunjukan Revi, walaupun maksudx becanda .
"Hhhhhhhhhh....
aduh loe serius amat neng, man becanda doang"
(Hump)
"Gk gue serius, kenapa beberapainggun ini gw liat loe udah gk masuk sift pagi.?"
Iya nw, rencananya gw masuk kerja sift malam aja, gw udah lelah kerja nonstop pagi - malam"
(Keliatan banget bo'ongx, dulu aja pas gw nanyain dia apa loe gk terlalu capae keraj dua sift sekaligus, tapi dia malah jawab" gw emang harus kerja keras, kalo gw nggak kerja siapa yang bakal kirimin keluarga gw uang, loe kan tau kalo gw cuman anak rantau,
emang loe mau biayain mereka!" Sekarang malah bialang kecapean dan apalah itu. )
Revi tidak mau terlalu memusingkan alasan dan perkataan Yuna yang penting bagi Revi ia tau bahawa yuna sedang berbohong atau tidak,
Lagian juga Yuna tidak terlalu terbuka orangnya mana mungkin ia mau curhat masalah pribadi
" Serah lu deh
Yang jelas lu niatin hidup lu dengan bahagia.
Oh y jangan lupa kirimin keluarga loe uang "
.
.
.
Disisi lain seorang wanita cantik, nampak sedang duduk melamun atau sedang bermimpi,
Sampai suara tangis nyaris yang bayi di sampingx tak membuatx terbangun.
Setelah beberapa menit tangisan sang bayi yang kehausan meminta susu itupun berhasil membuat hyurin tersadar dari lamunanx,
OWEK...OWEKK....OWEK...
"Astaga vb sayang,
Maaf y mama gk sengaja, aduh ini susunya"
Setelah disumbat dgn botol susu yang terisi penus, yang bayi pun berhentiengeluarkan suara tangisan nyaringnya