webnovel

Hei Murahan, Kau Memanggil Siapa?

Redakteur: Wave Literature

Kedatangan Gu Qiaoxue sungguh tidak terduga. Untungnya tindakan Wei Yankang tidak terlambat dan berhasil menahannya. Seketika adik Gu Gaoting itu mengucurkan air matanya.

"Tidak, aku akan melaporkannya pada kakakku. Sekarang aku harus melaporkannya. Wei Yankang, kau mengecewakanku. Kakakku tidak akan melepaskanmu." Gu Qiaoxue terus memperingatkan hal tersebut padanya.

Pandangan Huo Weiwu seketika menjadi muram. Jika Gu Gaoting tahu bahwa Huo Weiwu dan Wei Yankang baru saja bertemu, meskipun Huo Weiwu menolak Wei Yankang, ia takut masalah itu tidak akan pulih walaupun dirinya bersedia terjun ke sungai yang deras. Ia hanya bisa mengambil risiko.

"Wei Yankang, sekarang putuskan, kau pilih aku atau Gu Qiaoxue? Beri kami kejelasan. Kalau kau pilih dia, jangan mencariku lagi selamanya. Kalau tidak, aku akan melaporkannya ke Gu Qiaoxue saat itu juga." Huo Weiwu yang bersuara dingin itu meminta kejelasan dan membiarkan hubungan dirinya dengan Wei Yankang berakhir.

Wei Yankang memandang pekat Huo Weiwu, sepekat batu giok hitam. Ia ragu, tidak tahu jawaban yang harus disampaikannya. Ia terus memikirkan waktu dan keadaan.

Gu Qiaoxue tiba-tiba berdiri menghadap dan menghalangi pandangan Wei Yankang. "Wei Yankang, beritahu wanita murahan yang tidak bermoral ini kalau kau ingin bersama aku. Aku berharap, kau tidak berhubungan lagi dengannya."

"Murahan? Siapa yang kau sebut itu?" Tanya Huo Weiwu yang terlanjur tersinggung dengan ucapan Gu Qiaoxue.

"Wanita murahan itu adalah kau." Gu Qiaoxue terus terang. Setelah mengatakan itu, Gu Qiaoxue jadi tahu, ia telah masuk dalam suatu masalah dengan Huo Weiwu. Ia sejenak mulai marah.

"Huo Weiwu, kau kira kau seperti apa? Kakakku berjanji akan menikahimu, karena ingin menyiksamu, membunuhmu, dan menjadikanmu sampah yang tidak punya pekerjaan, bahkan tidak punya latar belakang. Atas dasar apa kau mau menikah dan bergabung dengan keluarga Gu kami?"

Huo Weiwu hanya memperlihatkan senyuman dingin. Ia mendekap kedua tangannya malas, "Atas dasar otak babimu itu. Terimakasih kau telah mencuri Wei Yankang dariku, sehingga aku punya kesempatan untuk jadi kakak iparmu. Pernikahan tentara tidak dapat dipisahkan. Kalau aku melahirkan anak laki-laki dari kakakmu, coba tebak, berdasarkan pemberian marga, marga kakakmu akan diberikan padamu atau pada anak laki-lakinya?"

"Huo Weiwu, kau tidak tahu malu." Gu Qiaoxue menghentakkan kaki, "Aku harus melaporkannya ke kakakku bahwa kau telah menggoda Wei Yankang, dan kakakku tidak akan menikahimu."

"Dia menggoda calon suamimu. Bagaimana bisa terjadi?" Terdengar sebuah suara dingin menusuk tulang sekaligus membuat suasana di ruangan jadi seram seketika.

Huo Weiwu melihat ke arah pintu. Pemilik suara dingin itu muncul sambil membawa gulungan peta dalam genggamannya. Setelan jas yang ia kenakan menambah kesan kuat pada tubuh dan auranya. Siapa lagi kalau bukan Gu Gaoting.

Pandangannya sangat berbahaya. Kedatangannya ini mampu mendebarkan jantung Huo Weiwu dengan rasa khawatir.

Hari ini Huo Weiwu pasti belum lihat kalender almanac saat keluar rumah. Baru saja hubungannya dengan Gu Gaoting menghangat. Tapi karena kejadian ini, Huo Weiwu sepertinya akan habis.

"Kak!" Gu Qiaoxue merasa tersakiti, berlari ke arah Gu Gaoting, "Huo Weiwu menggoda Wei Yankang, menjebak Wei Yankang untuk datang kemari."

"Untuk apa kau menjebaknya untuk datang ke sini?" Tanya Gu Gaoting sambil memandang tajam kepada Huo Weiwu.

Huo Weiwu mengerutkan alis, otaknya berputar cepat. Jika ia bilang Wei Yankang datang untuk mencarinya, Gu Qiaoxue tidak akan percaya dan pasti akan jadi masalah yang lebih besar. 

"Aku sudah berjanji padamu, aku sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi denganya. Dia datang kemari untuk mengambil barang di sini."

"Kau bohong. Kulihat kau mencium Wei Yankang. Kau sungguh tidak punya malu."

Pandangan dengan aura ingin membunuh langsung tertuju pada Huo Weiwu. Gu Gaoting pun memberatkan suaranya, "Kau menciumnya?"

Huo Weiwu berkedip, lalu melirik Wei Yankang. Kalau ia bilang jika Wei Yankang yang menciumnya, apakah Gu Gaoting percaya?