webnovel

Sudah Masuk Rencana

Akhirnya mereka bertiga pun makan bareng, Ibu Novi masak semur pedas cumi-cumi dan sayur asem.

Sementara itu si Sandi terlihat tidak ikut makan dia masih tiduran di depan televisi sambil ngemil buah kelengkeng.

"Sandi ... Udah to makan kelengkeng nya nanti sakit perut lo kalau kebanyakan ... Ayo sini oma suapi, makan bareng sama kak Fajar sini lho ...." seru Ibu Novi.

Dengan malasnya Sandi pun bergegas mendekati Omanya yang duduk bersebelahan dengan Novi tantenya.

"Hiih, sana jangan deket-deket tante, jorok kamu, sana mandi dulu," seru Novi sambil terlihat mendorong Sandi dan menutupi hidungnya.

Sandi pun terlihat merengek manja sembari minta perlindungan ke Omanya.

Sambil disuapin, Sandi pun terlihat bertanya kepada Omanya.

"Oma, Mama kok belum pulang to ...." tanya Sandi kepada Omanya.

"Ya bentar lagi kan pulang to Sandi ... Biasanya pulangnya kan jam delapan, inikan baru jam setengah tujuh," terang Ibu Novi.

"Mamanya Sandi kerja dimana to Bu?" Tanya Sandi memberanikan diri.

"Kerja buka salon kecantikan deket pasar itu," terang Ibu Novi.

"Kalau Papanya kerja di Jepang jadi TKI,"

tambah Ibu.

"O ...." Sahut Sandi sambil manggut-manggut.

"Bener nih gak mau nginep?" tanya Ibu.

"Enggak Bu makasih, habis terus pulang kok," jawab Fajar.

"Lha kamu sendiri Nov?"

"Ya langsung ikut balik to Bu, kan aku dah bilang kalau aku aku cuma izin sebentar ke Mama Mirna" terang Novi.

"Ayo dik Fajar nambah lagi nasinya," ucap Ibu sambil terlihat mau nambahin nasi ke piring Fajar, tapi Fajar keburu menolaknya.

"Udah Bu, bener udah kenyang banget Fajar," ucap sambil menyudahi makannya.

Dan setelah selesai makan Fajar dan Novi pun minta pamit ke Ibu Novi, dan Novi sendiri terlihat memberi sesuatu ke Ibunya.

Ya, memang Novi dan kakaknya lah yang mencukupi kebutuhan ibunya, dan bagi sang Ibu sendiri mungkin juga sudah tau kalau putrinya si Novi cynthia sari itu bekerja sebagai pelayanan cafe plus-plus, karena menurut berita yang beredar bahwa Mama Mirna itu adalah sahabat Ibu Novi ketika sama-sama bekerja sebagai Caddy di Emeralda golf sentul Bogor.

Kira-kira jam tujuh lewat seperempat Novi dan Fajar pun berpamitan mau berangkat balik ke Surabaya.

"Mari Bu Fajar pamit," ucap Fajar sambil menyalami Ibu Novi.

Dan Novi pun juga berpamitan, terlihat Ibu Novi memeluk putrinya tersebut sebelum berpisah.

"Jaga dirimu baik-baik lo ya" Pesan Ibu kepada Novi, dan Novi pun cuma mengangguk.

Akhirnya Novi dan Fajar pun naik mobil dan sambil mengangguk Fajar pun mulai menjalankan mobilnya.

Setelah berada dalam mobil Novi pun mulai berfikir lagi tentang rencananya semula, yaitu mau membuat sandiwara, bagaimana caranya supaya Fajar mau menyetubuhinya, yaitu dengan cara memberi miras yang telah dicampur dengan obat kuat.

"Fajar ...." panggil Novi dengan lembut sambil memeluk tubuh Fajar.

"Hem," jawab Fajar pelan.

"Kamu gak pingin jalan-jalan liat-liat taman kota dulu to?" tanya Novi dengan lembut.

"Boleh," sahut Fajar.

"Ya udah, kita ke taman dulu yuk," imbuhnya.

Dan ketika mereka berjalan kira-kira baru sepuluh menit tiba-tiba Fajar terlihat menguap ngantuk.

"Huuuah ...." Fajar pun mengeraskan suaranya menguap.

"Tukan ... Sekarang kamu udah mulai ngantuk," sahut Novi.

"Kamu sih tadi gak mau tidur pas di rumahku," terangnya.

Tidak lama kemudian mereka pun sampai di taman kota, Fajar pun memperlambat laju mobilnya.

"berhenti dimana ni?" tanya Fajar.

"Di sebelah timur sana tu, didekat pedagang jagung bakar, aku pingin jagung bakar." ucap Novi.

Fajar pun menghentikan mobilnya di dekat pedang jagung bakar.

"Kamu yang turun beli dong ...." pinta Novi.

"Huuah ...." Fajar pun terlihat menguap lagi.

"Ayo dong ...." pinta Novi lagi sambil memegang lembut kedua pipi Fajar.

"Iya dah iya dah," jawab Fajar sambil bergegas keluar dari mobil.

Sayang seribu sayang pas Fajar mau pesan jagung bakar pedagangnya bilang kalau jagungnya habis,tinggal satu.

"Ya udah gak papa lah bang satu saja," ucap Fajar.

"Berapa duit bang," tanya Fajar.

"Alah wong cuma satu aja, ambil saja mas, gratis buat Mas," sahut pedagang.

Sementara itu ketika tadi Fajar mulai keluar dari mobil Novi pun terlihat memasukkan obat kuat kedalam dua botol miras yang belum dia kasih dan segera menyimpannya lagi.

Begitu Novi selesai menyimpan miras tersebut Fajar pun datang dengan membawa satu buah jagung bakar.

"Nih cuma ada satu," ujar Fajar sambil memberikan jagung bakar tersebut.

"Kok cuma satu, buat kamu mana?" Tanya Novi.

"Udah buat kamu saja," jawab Fajar.

Gak bisa disembunyikan Oleh Fajar, dan Novi pun sesungguhnya juga tau kalau sebenarnya Fajar itu sekarang lagi ngantuk berat.

Dan Novi pun berencana untuk memberikan miras plus obat kuat yang sudah dipersiapkan itu pada Fajar.

Sementara itu Abang pedagang jagung bakar terlihat mulai mematikan lampunya dan langsung membereskan lapaknya, dengan begitu suasana disitu terlihat menjadi remang-remang karena cuma dapat penerangan dari taman kota yang lampunya kebetulan agak jauh dari situ.

'Wah kebetulan banget disini mulai terlihat agak sepi,' ucap Novi dalam hati.

'Aku akan mulai sandiwara ku sekarang,' lanjut Novi berencana.

"Fajar masak sih kamu mau tidur disini?"

Tanya Novi memulai.

"Ya enggak lah," jawab Fajar sambil terlihat berusaha untuk memaksakan matanya untuk tetap bisa terbuka lebar.

"Minuman mu tadi mana? Sini aku mau minum biar tidak ngantuk," lanjut Fajar.

"Nih," ucap Novi singkat sambil memberikan satu botol arak yang telah dicampur dengan tiga kapsul obat kuat sekaligus.

Tanpa sedikit rasa curiga, Fajar pun langsung menenggak nya hingga hampir habis satu botol.

Sementara itu hati Novi sedikit merasa deg-degan melihat Fajar telah minum miras oplosannya hampir habis sebotol.

Sesaat setelah minum kira-kira dapat lima menit, Fajar terlihat menyandarkan tubuhnya ke jok mobil posisi kaki terangkat satu.

Melihat cowok incarannya sudah mulai merasakan reaksi miras pemberiannya, Novi pun segera ingin memulai aksinya.

Novi melihat situasi diluar, Ia menoleh ke kanan ke kiri, dan terlihat oleh Novi kalau suasana disekitar mobil tempatnya berhenti itu mulai sepi, memang masih ada mobil yang juga terparkir kira-kira Lima puluh meter dari situ, dan beberapa muda-mudi yang sedang berduaan di atas motornya.

Novi pun berpikir bahwa mereka itu juga sedang bermesraan sama dengan yang hendak dilakukannya, jadi gak mungkin lah mereka akan curiga kalau melihat mobil yang dia dan Fajar sedang berada di dalamnya.

Setelah dirasa memang sudah cukup aman Novi pun segera menutup kaca pintu mobil yang sejak tadi masih terbuka.

BERSAMBUNG.