Sementara Fajar benar-benar telah berada dalam pengaruh miras oplosan Novi, dia terlihat seperti sudah tidak berdaya lagi.
Melihat Fajar seperti itu Novi pun segera merebahkan jok yang diduduki Fajar hingga sampai rata, lalu tanpa ragu lagi ia pun mulai menjamah seluruh tubuh Fajar dengan tangan dan juga bibirnya.
Fajar tidak sadar, kalau yang terjadi demikian malah Novi sendiri yang rugi, makanya Novi merencanakan kalau seolah-olah dialah cewek yang telah di paksa melakukan hubungan itu.
Sambil masih tengkurap di atas Fajar yang terlihat sudah tidak sadarkan diri itu, Novi pun terus memikirkan rencana selanjutnya supaya tujuannya berhasil yaitu dia bisa menuntut supaya Fajar mau menikahinya.
Seperti telah menemukan ide, tiba-tiba Novi melepas punya nya itu dan kemudian duduk, namun kali ini bukannya duduk di atas paha melainkan di atas perut Fajar namun dengan tidak terlalu menekankan posisi duduknya, karena khawatir akan membuat Fajar sesak dan kesakitan.
Singkat cerita dengan posisi seperti itu lalu Novi. Sebenarnya dalam hati Novi pun ada rasa jengkel karena dia tidak bisa ikut merasakan nikmatnya klimaks mengeluarkan cairan cinta, namun setidaknya dia sekarang sudah punya bukti cukup untuk bisa menjebak Fajar supaya dia mau bertanggung jawab.
Yah, itulah Novi, janda nakal yang sedang berburu cinta dari seorang ABG anak dari saudagar kaya-raya, bukannya dia meraih cinta dengan ketulusan tapi malah cara pemaksaan dan rekayasa yang dia pilih.
Setelah merasa capek, akhirnya Novi pun memutuskan untuk tidur, namun sebelum benar-benar tidur, Novi ingin menjalankan aksinya yang terakhir kali, yaitu merubah posisi, Novi yang berada dibawah dan Fajar yang di atas biar pas nanti Fajar bangun dialah yang seolah-olah seperti orang yang habis dipaksa melakukan hubungan tersebut.
Waw, betul-betul sempurna rencana yang dibuat Novi.
Kemudian Novi pun mulai sedikit menggeser posisi Fajar ke kiri lalu Novi mulai merebahkan tubuhnya disisi kanan searah dengan posisi Fajar telentang, lalu setelah itu Novi mulai membalikkan posisi Fajar yang masih telentang menjadi tengkurap dengan separo tubuh menumpang di atas tubuh Novi.
Tidak lama kemudian setelah kira-kira ada empat jam lebih, mereka berdua pun akhirnya benar-benar terlelap dalam mimpinya masing-masing, dengan posisi masih tidak memakai baju sehelai pun.
Sedang suasana diluar sudah benar-benar terlihat sepi tinggal mobil Fajar saja yang masih terparkir disitu dan memang masih nampak ada beberapa orang yang ngobrol di kedai kopi di sebrang jalan arah kirinya taman kota dari tempat mobil Fajar terparkir.
Waktu terus berjalan, hingga akhirnya jarum jam telah menunjukkan pukul tiga pagi, taman kota yang sore tadi terlihat ramai sekarang pun terlihat sunyi, dari kejauhan kira-kira jarak tiga ratus meter tepatnya di kedai kopi yang juga jadi pangkalan tukang ojek itu terlihat ada abang tukang ojek yang membunyikan motornya dan terus jalan kearah mobil Fajar terparkir.
Entah karena memang sudah curiga dari tempat nya ngopi tadi atau emang kebetulan aja lewat, Tiba-tiba abang ojek tersebut ketika lewat berada di dekat mobil Fajar menghentikan motornya.
Mungkin karena curiga kok ini ada mobil mewah masih terparkir jam segini dipinggiran taman kota.
Abang tukang ojek itupun kemudian turun dan langsung mendekati mobil Fajar, karena gelap maka dia pun tidak bisa melihat dengan jelas pemandangan dalam mobil.
Kemudian dia pun berpindah ke sebelah sisi kiri mobil karena kalau dari situ sedikit terbantu dengan pancaran lampu taman.
Setelah mendekat Abang ojek itupun langsung mendekatkan matanya ke kaca mobil, dan ketika sudah mendekat Abang itupun terkejut bukan main dengan apa yang dilihatnya.
"Innalillahi wainnailaihi roji'un," ucap Abang itu sangat terkejut, seolah tidak percaya dengan yang apa dia lihat.
Dengan perasaan yang masih berdebar-debar Abang ojek tersebut berjalan mengendap menuju motornya, dan setelah itu dia pun menuntun motornya agak menjauh supaya tidak membangunkan orang yang ada di dalam mobil.
Setelah agak sedikit menjauh Abang ojek itu pun menyalakan motornya dan langsung bergegas menuju pos polisi yang berjarak kurang lebih satu kilo meter dari situ, dan dia hendak melaporkan apa yang barusan dia lihat.
"Kurang ajar banget itu orang, mesum di tempat umum, rasakan ya bentar lagi," ucap Abang ojek itu ngedumel sendiri.
Setelah sampai di pos polisi Abang ojek itupun langsung melaporkan apa yang barusan dilihatnya.
Dan Pak Polisi pun langsung merespon dengan cepat dia pun terus berangkat ke lokasi dengan membawa empat anggotanya naik mobil patroli.
Setibanya di lokasi Polisi pun langsung mendekati mobil Fajar, dan salah satunya langsung mengaktifkan kamera untuk mengambil gambar mobil dan juga pemandangan yang ada didalam nya digunakan untuk sebagai barang bukti.
Setelah dirasa cukup Polisi yang diduga sebagai komandannya itu pun langsung mencoba membangunkan Fajar dan Novi yang masih tidur terlelap.
"Ayo bangun-bangun ..." ucap Pak polisi sambil mengetuk-ngetuk kaca mobil.
Sementara itu Fajar yang masih dalam pengaruh miras oplosan itu terlihat tidak mendengar, tapi kalau Novi sebenarnya sudah mendengar kalau ada orang yang telah memergoki dirinya dan Fajar.
Namun Novi berpikir tidak akan bangun terlebih dahulu sebelum Fajar, agar supaya Fajar tau kalau dia telah habis menyetubuhinya.
Sementara itu merasa panggilannya belum mendapatkan respon lantas Pak Polisi mulai memukul pintu mobil dengan tangan, dua, tiga, empat pukulan namun masih belum ada tanda jawaban.
Akhirnya Pak Polisi pun menggedor pintu mobil Fajar dengan lebih keras, ya untungnya mobil Fajar bukan mobil kelas murahan, jadi meskipun digedor jangan kan penyok yang ada malah tangan Pak Polisi yang sakit.
Namun setelah digedor Fajar pun mulai sadar, namun begitu mau bangun dia kaget bukan dengan kondisi yang dialaminya, tanpa baju sehelai pun dan didapatinya ia menindih Novi yang juga tanpa busana sama sekali, dan tambah kaget lagi mana kala dia merasakan becek diarea bawah perutnya.
"Ayo lekas pakai baju dan keluar!" Suara Pak Polisi terlihat membentak.
Antara bingung, gugup, dan takut dirasakan oleh Fajar bersamaan, namun berbeda dengan Novi meskipun dia menunjukkan takut tapi sebenarnya dia malah merasa beruntung jika perbuatannya dengan Fajar diketahui oleh Polisi, karena dengan begitu dia tidak usah repot-repot untuk mengadu ke keluarga Fajar, karena pasti Polisi akan melibatkan langsung pihak keluarga Fajar sebagai pihak lelaki yang telah menyetubuhinya, dan dia sendiri sebagai pihak wanita yang telah disetubuhi akan merasa terbantu untuk minta pertanggungjawaban.
Begitu sudah sama-sama sadar Fajar pun segera bangun dan memakai pakaiannya, begitu pula Novi.
Sambil memakai baju Fajar pun bertanya pada Novi.
"Apa yang telah terjadi diantara kita Nov?" tanya Fajar kebingungan.
Dengan memasang muka marah Novi pun menjawab.
"Kamu tu Jar, udah menyetubuhi masih pura-pura tanya," timpal Novi.
"Coba kamu ingat-ingat, semalam kamu mabok dan kamu langsung menyetubuhi aku berulang-ulang kali," terang Novi.
Sambil terus merapikan bajunya, Fajar pun terus mengingat-ingat lagi kejadian semalam mulai dari membeli jagung bakar hingga akhirnya minum miras pemberian Novi.
Namun setelah minum miras tersebut dia terus mabok dan dia pun sudah tidak ingat apa-apa lagi.
Seakan tidak mau berdebat dengan Novi Fajar pun terus keluar dari mobil yang kemudian diikuti oleh Novi dibelakangnya.
"Selamat malam," sapa Pak Polisi.
"Maaf dengan Mas siapa dan Mbak siapa ini?" tanya Polisi.
"Saya Fajar Pak, dan saya Novi Pak," jawab mereka berdua.
"Tau kalian telah melakukan kesalahan apa?" lanjut Pak Polisi.
"Ya Pak kita mengakui salah," jawab Fajar dengan sedikit terlihat gugup.
"Oke kalau gitu kalian ikut kekantor dulu naik mobil Pak Polisi, biar mobil kalian dibawakan oleh Bapak Polisi ini," terang Pak Polisi pada Fajar.
Fajar dan Novi pun hanya mengangguk dan langsung naik ke mobil patroli.
Sedangkan Bapak Polisi yang diberi tugas membawa mobil Fajar pun segera masuk kedalam mobil Pajero sport tersebut.
Begitu berada di dalam mobil Polisi itu pun geleng-geleng kepala ketika melihat isi dalam mobil tersebut, ada botol miras pakaian dalam yang tercecer, ditambah bau khas cairan kental syahwat yang sangat menyengat.
'Ni Anak pasti anak orang gedean, tunggangannya aja bukan mobil kaleng-kaleng, punyaku aja gak sebagus ini' gumam Polisi tersebut dalam hati.
Tidak lama kemudian tibalah mobil patroli yang membawa Fajar dan Novi ke kantor Polisi, dan mereka berdua pun langsung dibawa ke ruang pemeriksaan untuk didata.
Dan setelah pendataan selesai Fajar dan Novi pun ditempatkan di tempat terpisah, karena baru besok mereka akan diperiksa.
Sambil menunggu waktunya pemeriksaan Fajar pun duduk termenung di ruangan tersebut, seolah tidak percaya dengan apa yang telah dialaminya malam ini.
Tidak lama kemudian terdengar suara mengaji dari speaker masjid besar kota malang bertanda tidak akan lama lagi akan masuk waktu subuh, Fajar pun menoleh kejam dinding yang ada di ruangan itu, dan memang benar waktu telah menunjukkan pukul tiga lewat empat puluh lima menit wib.
Fajar terus mengingat-ingat kejadian semalem itu, kok bisa-bisanya dia melakukan hubungan badan tanpa dia menyadarinya? kok bisa? pertanyaan itu terus menerus mengganggu pikirannya, sebenarnya dia merasa gak begitu yakin kalau dia telah menyetubuhi Novi, tapi manakala dia pun juga merasakan nyeri di lutut, punggung, dan juga pangkal alatnya, yaitu nyeri yang juga dia rasakan manakala dia habis mimpi basah.
Sementara itu diruang yang terpisah Novi juga diam sambil melamun.
'Apakah kira-kira apa yang dia rencanakan ini akan berhasil? Yaitu dia bisa mendapatkan Fajar dan menjadi bagian dari keluarga nya? Atau kira-kira malah sebaliknya, tidak mendapatkan apa-apa dan akan semakin menjauhkan hubungannya dengan Fajar?' Isi lamunan Novi.
Dia pun juga teringat kalau sekarang ini dia lagi mengandung, ya, saat ini Novi memang sedang mengandung dari hubungannya dengan Andi.
Namun kayaknya Novi memang tidak suka dengan Andi, jadi meskipun dia mau bertanggungjawab, Novi pun tetap tidak akan pernah mau.
BERSAMBUNG.