"Aku tau bahwa berharap pada manusia
tidak akan membuat ku bahagia...
Tapi aku lupa,bahwa Tuhan tidak akan
membuatku menderita terlalu lama...."
_Afian Herlando_
🍁🍁🍁
Seorang pemuda tampan dengan stelan jas kantornya memasuki ruangan megah milik nya.
Ia menghempaskan bokongnya dikursi kebesaran miliknya,yang sejak setahun terakhir menjadi saksi tempatnya bergelut dengan beberapa tumpukan berkas berkas yang membuat pikirannya berkecamuk.
Drrtttt....drrtttt....
Ia menatap lekat ponsel nya yang kini berdering diatas meja kerjanya.
Sekilas ia melihat nama seorang gadis yang tertera diponsel itu.
Tanpa basa basi ,ia pun segera mengangkat panggilan video itu dengan memaksakan senyum tipisnya.
"Haiii..."
"Halooo Pak CEO tampan ..azekkk..yang udah makin sukses,lupa ya sama yang disini!"pekik gadis itu dari sebrang telepon.
Pemuda itu menyunggingkan senyum tipisnya dan mulai menyandar kan tubuhnya dikursi,sambil menatap lekat kearah ponselnya.
"Biasa aja tuh...btw,loe gak ada kelas apa,ini kan masih pagi?"tanya nya.
"aku kangen sama kamu ...lagian udah selesai ngurus skripsi kok,ini cuma iseng iseng doang datang kekampus..."Jelas gadis itu sambil tersenyum hangat kearahnya.
"Heeleh..sementang bentar lagi lulus.. sombong amet buk!"ledeknya.
"Enggak kok..biasa aja,oh ya gimana urusan kantor kamu?"tanya gadis itu lagi.
"Baik.. lancar...perfect..."balasnya dengan senyuman tipis.
"Terus urusan perasaan kamu sendiri gimana..udah beres??"
Deg
Senyum pemuda itu langsung memudar dan gelagapan mendengar pertanyaan dari gadis itu,yang kini tengah memasang senyum getirnya diseberang telepon.
"Lagi gue coba..doain ya, semoga semuanya cepat berlalu..."lirihnya sambil tersenyum getir.
Gadis itu terkekeh sejenak lalu menatap lekat panggilan mereka.
"Ternyata gak ada yang berubah dari perasaan kamu..meski sudah setahun kamu menjauh dari kota ini,tapi semua kenangan yang ada disini malah kamu bawa ..."
Pemuda itu menghela napas berat dan terkekeh pelan mendengar penuturan gadis itu.
Memang benar apa yang diucapkan gadis itu, walaupun sudah setahun berlalu dirinya meninggalkan kota penuh kenangan itu.
Namun hatinya masih sama seperti dulu,tidak ada yang berubah sedikit pun tentang perasaan nya.
"Sebaiknya kamu tetap pertahankan itu..dan jangan pernah coba untuk melepas atau melupakan nya.."Jelas gadis itu sambil tersenyum penuh arti.
Pemuda itu mengernyit bingung,dan mencerna tiap kata yang barusan dilontarkan oleh gadis itu.
Melihat pemuda itu terdiam sambil mengernyitkan dahinya,gadis itu langsung tertawa pelan kemudian menghela napas berat.
Huhhh...
"Dengar... Selama ini aku rahasiain satu hal sama kamu..."
Deg
"Aku tau aku salah,padahal aku udah janji sama dia buat nyampaikan hal ini kalau ketemu kamu...ya walaupun tidak ketemu, seenggaknya kamu sering luangin waktu untuk menjawab panggilan telepon ku yang dulu nya hanya menjadi angan angan aku doang..."
"Maksud loe?"tanya pemuda itu bingung mendengar ucapan gadis itu yang tampak bertele tele.
"Dia udah ingat semuanya sejak kejadian itu.."
Deg
"Bahkan dia juga baru sadar...kalau dia juga cinta sama kamu selama ini..."
Deg
Pemuda itu terdiam sambil menetralkan detak jantung nya yang mendadak berdetak hebat dengan napas yang tercekat.
Bagaimana mungkin gadis itu baru mengatakan semuanya,setelah selama setahun lamanya ia berusaha menguatkan dirinya agar menjauh dari bayang bayang masa lalu nya,yang ternyata masa lalunya sendiri juga menantikan dirinya.
Tes...
Gadis itu menyeka air mata yang keluar deras dari kedua matanya.
Hiks..hiks..hiks...
"Maaf...aku emang pantes dibenci,aku jahat...aku udah berusaha berdamai dengan dia sewaktu kamu pergi...tapi setelah mengetahui dia juga mencintai kamu Dan ngeliat perhatian kamu ke aku..sejenak aku menjadi sangat egois,dan takut kehilangan kasih sayang kamu seperti dulu ..aku takut kamu berpaling dari aku lagi .. Walaupun aku tau,kalau sebenarnya semua keperdulian kamu ke aku itu cuma sebatas kasih sayang Abang ke adiknya..."
Deg
Pemuda itu masih terdiam,dan berusaha menenangkan pikiran dan emosi nya yang sedang berkecamuk dan bergejolak hebat.
Memang benar saat ini gadis itu telah membohongi dan membuatnya kecewa untuk kesekian kali.
Namun ia sudah pernah berjanji untuk tetap menyayangi dan menjaga nya seperti adiknya sendiri.
"Maaf...Aku pantas kamu benci...aku sadar, memaksakan semuanya sama sekali gak ada untungnya untuk kita semua ...Aku jahat banget ya...tega membiarkan dua orang saling menanti jawaban yang sedang aku manipulasi... sekali lagi MAAFIN aku!"Ucap gadis itu dengan tubuh yang bergetar.
Huh...
Pemuda itu menghela napas berat dan menatap tenang gadis yang kini sudah menangis tersedu-sedu dilayar ponselnya.
"Semuanya udah berlalu juga kan...udah setahun..mungkin sekarang dia udah lupa dan dapatin seseorang yang gak berhenti perjuangin dia..."Ucapnya sambil tersenyum getir.
Gadis itu menggeleng cepat dan menyeka air matanya yang luruh dengan kasar .
"Gak...kamu salah...bahkan sampai saat ini dia juga masih menanti kehadiran kamu...dia masih mencintai kamu...dia gak pernah bisa mendapatkan pengganti yang mencintai nya sebaik kamu...Dan aku tau,bahkan sampai saat ini kamu juga masih berjuang untuk mendapatkan jawaban dari nya kan?"Tanya gadis itu dengan kedua matanya yang sendu.
"Tapi ini udah setahun..."
"Untuk terakhir kali...tolong percaya sama aku,dan kembali kesini untuk perjuangin cinta kamu yang sempat tertunda karena jarak..."
Deg
Pemuda itu terdiam dengan seribu kecaman yang mengaduk ngaduk pikirannya.
Sudah berulang kali gadis ini membuat nya kecewa,bahkan baru beberapa saat lalu ia membuat nya merasa hancur dan berat untuk melupakan nya begitu saja.
Lantas,apakah sekarang ia harus percaya kembali dengan perkataan gadis itu?
Pemuda itu menghela napas berat dan menatap lekat kedua mata gadis itu yang tampak sendu dan penuh permohonan.
"Ini yang terakhir...Kalau gue kecewa lagi,gue janji akan menghilang dari kalian semua sejauh mungkin.."
Deg
Gadis itu terdiam sejenak ,merasakan ancaman kecil yang dilontarkan oleh seorang pemuda yang sangat ia cintai sejak beberapa tahun yang lalu.
"Aku janji...Aku bakalan selesaikan semuanya.. aku harap kamu percaya,dan datang kesini saat acara wisuda nanti..."lirih gadis itu dengan tatapan sendu nya.
"Oke!"
Tuth...
Panggilan video itu terputus bersamaan dengan pemuda itu yang mengacak kasar rambutnya.
Ia merasa kesal karena selama setahun ini dirinya sangat tersiksa dengan harapan akan masa lalunya yang telah ia tinggalkan.
Tapi dibalik itu, ternyata masa lalu nya sudah membuahkan hasil,namun untuk kesekian kalinya tuhan tak ingin mempersatukan nya dengan masa lalunya dan membuat nya kembali menanti dan tersakiti.
🍁🍁🍁