Kace mencium aroma itu, aroma memabukkan yang membuat monster di dalam dirinya menggila. Dia bahkan tidak menyadari ketika dia mulai menggeram dan membuat takut Arabella di hadapannya.
"Kace, kau baik- baik saja?" Ariana menyentuh lengan Kace saat dia menatapnya dengan cemas. "Apa yang terjadi?"
Ariana bisa melihat mata biru Kace menjadi gelap, menandakan bahwa monster di dalam dirinya mencoba untuk muncul ke permukaan dan mengambil alih.
"Entahlah." Kace menggelengkan kepalanya, mencoba mendorong keinginan liarnya, meski matanya masih sewarna malam. "Aku merasa aneh."
Ariana menyipitkan matanya, tetapi sebelum dia bisa bertanya lebih jauh, dia melihat Kace tiba- tiba berdiri dan berjalan keluar ruangan.
Sambil memeluk Arabella kecil, Ariana mengikuti Kace dan Alec, yang lebih dulu pergi, keluar dari ruang makan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com