webnovel

Cinta Sang Malaikat Penjaga

“Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
386 Chs

KEPUTUSANNYA

Pada saat Raine membuka mata untuk kedua kalinya, ketika ia merasakan cahaya meredup dan sekelilingnya berubah menjadi gelap, ia masih berada di dalam ruangan yang sama, di hari dan malam yang sama ketika kematian orang tuanya terjadi.

Raine sedang memegang sebuah pisau besar, siap untuk membunuh dua makhluk yang hendak membunuh kedua orang tuanya. Di sisi lain, ia bisa melihat Belphegor yang sedang tersenyum, menatap ke arahnya dengan sikap malas.

"Hai lagi, Raine..." ia melambaikan tangannya dan tersenyum miring. "Bagaimana? Senang dengan keputusanmu?"

Raine jatuh ke lantai dan pisau yang berada di tangannya juga terjatuh menghasilkan suara berisik di tengah keheningan. Waktu masih berhenti, namun itu bukan ia yang melakukannya.

"Bagaimana..." Napas Raine menjadi tidak teratur dan wajahnya berkerut karena pikiran yang mengerikan. "Apa..." Air mata mengalir di kedua pipinya. "Bagaimana bisa kau melakukannya...?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com