Pukul 09:47 menit. Mereka menginjak Bandara Internasional Jeju.
Azka mendorong kursi roda yang sudah di duduki Sabrina. Mereka menunggu taxi yang di pesan Azka. Azka menatap layar ponselnya. Sambil merilik ke Sabrina, dengan wajah lesu. Ada sedikit perasaan menyesal dari Azka karena telah memaksa orang yang di cintainya.
"Ha ... a ... ha ... Buka hati ... mu, bukalah sedikit untuk ku, sehingga." Azka menyanyi tiba-tiba dan hanya sedikit. Mobil tiba.
"Oke. Go go go." Azka membopong Sabrina, Sopir membukakan pintu mobil, Azka memasukkan Sabrina ke dalam mobil.
Di dalam hati Azka berkecamuk semua rasa menjadi satu, setelah mendengar pengakuan Sabrina. Jika Sabrina tidak memiliki rasa lagi untuknya. Azka memasukkan kursi roda di bagasi, lalu ia masuk mobil. Duduk samping supir.
"Nih," Azka memberi biskuit coklat yang tak asing bagi Sabrina. Mobil jalan.
"Better, dari Indonesia?" Sabrina terkejut.
"Iya. Obat anti galau.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com