webnovel

Kepedihan Hati Ana

Bertepatan dengan hari perayaan syukuran perusahaan Andre, Aku mendapatkan kabar bahwa Ayahku telah meninggal dunia.

Dekretaris Ayah memintaku untuk datang berkunjung ke rumah Ayah dan aku pun pergi dengan dress berwarna hitam. Namun semuanya tak berjalan lancar, karena ibu tiri dan kakak tidak menyukaiku sama sekali.

Namun aku harus memberi penghormatan kepada Ayah untuk yang terakhir kalinya.

"Apa yang anak durhaka itu lakukan di sini. Cepat usir dia pergi" Ibu berteriak-teriak tidak menerima keberadaan ku. Namun tak ada seorang pun yang berani mengusirku keluar.

Melihat hal itu ibu sangat geram "Kenapa kalian tidak mengusirnya… Kalo begitu aku sendiri yang akan mengusir anak haram itu dari sini. Beraninya dia menunjukan batang hidungnya di rumah ini…"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com