webnovel

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Sinopsis Sebagai pria bangsawan dengan gelar ksatria pedang agung yang cukup disegani pada banyak medan pertempuran, Lorant sering menjadi bahan pembicaraan gadis-gadis bangsawan. Wajahnya yang memiliki tulang rahang tegas, dengan hidung bagaikan terpahat sempurna yang memisahkan kedua mata coklat setajam elang berbingkai alis berbentuk golok tebal, membuatnya sangat berkharisma. Tubuh atletisnya yang dipenuhi guratan luka akibat perang, justru semakin membuatnya terlihat gagah. Bahkan para gadis sering membual bahwa dia tahu berapa jumlah bekas luka yang ada di tubuh Lorant, untuk menimbulkan asumsi bahwa dirinya cukup intim dengan Lorant. Tetapi Lorant justru mencintai Benca, gadis biasa yang tinggal terisolir di tepi hutan selama delapanbelas tahun. Hubungan cinta mereka menghasilkan dua orang anak kembar, Lovisa dan Edvin. Lorant tidak menyangka kisah cintanya bersama Benca merupakan awal perjuangan panjang dan pertarungan mental yang kerap membuatnya frustasi. Selain harus menghadapi kecemburuan Ivett, wanita bangsawan yang telah dijodohkan dengannya dan berusaha mati-matian untuk melenyapkan Benca dengan cara apapun, Lorant juga harus menerima kenyataan, bahwa Benca adalah putri kandung dari bibinya sendiri, seorang wanita bangsawan kelas atas penganut satanisme yang sering melakukan ritual berupa mandi darah perawan, dan telah menculik Lovisa, untuk dijadikan korban ritual. Dengan segala kemampuannya, Lorant berusaha melindungi dua wanita yang paling dicintai dalam hidupnya dari cengkraman bibi sekaligus ibu mertuanya yang haus darah.

Risa Bluesaphier · Geschichte
Zu wenig Bewertungen
119 Chs

29. Melepaskan, 31 Oktober 1591

Benca berusaha untuk tabah. Meskipun mayat kedua orang tuanya sudah mulai membusuk, dia tidak merasa jijik sama sekali. Gustav tidak berani menyentuh mayat keduanya tanpa seizin Benca, dia tidak mau membuat Benca merasa lebih sedih. Jadi dia hanya melakukan persiapan lain dengan menggali tanah di halaman belakang untuk menguburkan mayat orang tua Benca.

Sementara itu, Benca dengan penuh kasih sayang dan hati-hati membersihkan darah dan luka pada tubuh kedua orang tuanya yang sudah kaku. Benca memberi mereka pakaian yang bersih sebelum dikuburkan. Pada saat itulah, Benca menemukan sebuah liontin dalam genggaman Gerda. Di dalamnya terdapat gambar dirinya saat bayi beserta ukiran bertuliskan de Esced pada sisi bawahnya. Ukiran tersebut mirip dengan koin yang diberikan ibunya sebelum dia berangkat ke Arva bersama Lorant. Benca menyimpan liontin tersebut dibalik pakaiannya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com