webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Urban
Zu wenig Bewertungen
721 Chs

Petualangan Aneh Finri (1)

Keesokan Harinya.

Freya saat ini diam-diam melihat ke arah luar jendela dimana terlihat bahwa jalanan masih penuh dengan semarak festival tadi malam.

Mengingat malam tadi, itu memang pertunjukkan yang hebat. Sayangnya kemarin, Finri mengantuk di tengah jalan sehingga dia hanya bisa membawanya kembali lebih dulu.

Meskipun disayangkan, tapi melihat wajah tidur gadis kecil itu tadi malam, itu tidak bisa membantu tapi membuat Freya menghilangkan rasa kesalnya karena tidak bisa melihat lanjutan penampilan kemarin malam.

"Bahkan tanpa mengatakan apapun, semua pedagang akan menggunakan tiga hari libur ini untuk meraup untung, dan benar saja...Rencana Samael berhasil."

"Dengan begitu banyak dagangan dan area-area yang dihiasi ini, semangat festival masih terasa bahkan di pagi hari."

"Ini juga akan merangsang ekonomi. Sungguh, seberapa jauh kau merencanakan ini semua?"

Freya menggelengkan kepalanya dan akhirnya dia berjalan lagi ke arah ruangan dimana Finri berada.

Lorong di istana sebenarnya sangat sepi sekarang, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada beberapa pelayan atau bahkan pejabat yang berkeliaran disana.

Bagaimanapun, Samael mengatakan akan mengadakan audien untuk para musisi yang menarik perhatiannya pada hari terakhir festival.

Jadi harus ada persiapan sedini mungkin, bukan?

Setelah berjalan beberapa menit, Freya akhirnya sampai di ruangan khusus milik Finri.

Tanpa ragu dia membuka pintu, dan apa yang dilihat adalah ruangan yang gelap karena gorden jendela masih tertutup.

Ditambah saat dia melihat gundukan selimut di kasur, Freya menghela nafas dan berkata: "Putri, matahari sudah berada di langit sejak lama, waktunya bangun!"

"Jangan lupa bahwa hari ini adalah hari dimana Anda harus mempelajari etiket kerajaan!"

Wush...

Freya membuka gorden, dan sinar matahari langsung menyinari ruangan itu untuk mengusir kegelapan!

Disaat yang sama dia langsung menarik selimut di kasur, dan hasilnya...

"Hah?"

Freya terkejut bahwa apa yang ada dibawah selimut itu ternyata adalah banyak pakaian yang dibundel menjadi bola !!!

Wajah pelayan sempurna ini langsung berubah dan dia langsung melempar selimut itu!

Dia berlari kembali ke arah pintu dan berteriak, "Putri Finri !!!!––"

Sementara itu, di kejauhan lorong istana, seorang gadis kecil dengan pakaian indah tiba-tiba menegakkan tubuhnya saat mendengar teriakan ini!

Kebetulan ada pelayan laki-laki tua yang juga kebetulan mendengar teriakan ini, dan tanpa sadar dia melihat tikus kecil di depannya....

Finri dengan panik menutupi wajahnya dan berkata, "E-Eh...Um, Kakek, aku tidak terlihat. Finri, poh, Fusion harus pergi dulu, Da Dah~"

Pelayan itu melihat kepergian tikus kecil itu yang terburu-buru dengan mulut berkedut, tapi disaat yang sama dia juga merasa nostalgia.

Dia mengingat masa-masa kecil para putri dan pangeran yang terdahulu, dan dia tidak bisa menahan diri untuk berkata: "Yaa, inilah suasana yang dulu hilang dan kembali sekarang."

Adapun Finri, dia berlari kecil sambil menarik roknya dan mengeluh: "Freya bodoh, sudah kubilang, Finri tidak mau pergi belajar!"

"Bukankah menyenangkan untuk bermain di luar sana? Finri juga mau beli permen kapas disana !!!"

"Hm Hm Hm~"

Meskipun berlari, gadis ini masih sempat-sempatnya untuk menyanyikan lirik kecil disana~

Tapi...

"Eh? Finri?"

Teriakan itu terdengar lagi, dan Finri yang terkejut akhirnya ketakutan dan kebingungan sekarang!

Dia tidak menyangka bahwa dia akan ketahuan sebegitu cepatnya!

Latifa yang ada di depannya sekarang hanya tersenyum melihat Finri yang ketakutan, dan dia hanya bisa tersenyum kecil.

10 dari 10 dia tahu apa yang coba dilakukan gadis kecil ini~

Karena itu dia berjongkok dan bertanya lembut, "Apakah Putri kecil ini ingin kabur?"

"Um! ...Tidak! Finri, ya! Finri ingin ke kamar Kakak sekarang !!!"

Ah?! Kenapa aku mengatakan itu !!!

Finri menyesali untuk mengatakan ini, karena dia tahu 100% bahwa wanita ini akan mengantarnya ke kamar Samael sekarang!

Jika itu terjadi....Uuuuu, Freya akan menangkapku !!!

Harus lari!

Dengan pemikiran ini, Finri langsung kabur dengan cepat, dan Latifa disana hanya tertawa sambil diam-diam mengikutinya dari belakang.

Finri tidak tahu ini, dan hanya dalam beberapa menit berlarian menghindari teriakan di kejauhan, gadis ini akhirnya sampai di aula tempat yang tidak jauh dari pintu keluar!

Tapi yang tidak dia tahu, ada banyak pelayan atau bahkan pejabat di istana yang tertawa melihat kelakuannya~

Bahkan ada beberapa yang diam-diam mengikuti Finri seperti Latifa, dan disana mereka berpura-pura melakukan tugas di aula sambil melihat Finri yang bersembunyi dibalik pilar batu di aula mengamati sekeliling.

Melihat tidak ada yang aneh baginya, Finri akan melangkahkan kakinya kedepan, tapi tiba-tiba...

"Putri Finri!"

Giku...

Finri menengang, dan disana dia akhirnya melihat rambut perak di lantai dua yang berjalan !!!

Kenapa kau ada disini !!!

Finri berteriak dalam hati, tapi akhirnya dia melihat bahwa ada pelayan wanita di depannya, dan langsung dia merayap masuk ke rok panjang pelayan itu!

"Kya!–"

Jelas wanita itu terkejut, dan itu membuat Freya disana curiga: "Apakah kau menemukan Putri Finri?"

"I-Itu...Nona Freya, saya...Hmm...Tidak tahu!"

Freya menyipitkan matanya melihat pipi memerah malu wanita pelayan disana, tapi melihat tidak ada yang aneh disana...

Tidak, sepertinya ada yang aneh!

Freya membuka mulutnya dan berkata, "Jangan pakai "alat" itu saat bekerja bahkan jika kau frustasi di masalah itu. Apakah kau paham?"

Mata pelayan wanita itu melebar dan dia tidak menyangka bahwa Freya akan salah paham!

Dia ingin menangis dan berteriak, "Aku tidak memakainya, dan aku tidak frustasi secara seksual !!!"

Sayangnya Freya tidak tahu dan dia akhirnya pergi lagi setelah mengatakan ini sambil meneriakkan nama Finri.

Sementara itu, wanita pelayan disana ingin menangis tapi tidak bisa saat mengatakan: "P-Putri! Putri, kenapa..."

"Ssssttt..."

Kepala kecil Finri keluar dari rok panjang dan lebar pelayan disana dan memandangi sekitar: "Freya, sudah pergi?"

"...Ya, jadi Putri, bisakah Anda keluar? Itu, kotor Anda tahu? Dan saya, saya masih murni..."

Ngomong-ngomong, tangan kecil Finri masih memegang dua kaki putih panjang pelayan disana, jadi sentuhannya masih membuat pelayan itu tidak nyaman~

Untungnya Finri sudah keluar di detik berikutnya, dan setelah tersenyum lebar pada pelayan itu, dia berkata: "Terima kasih, Kakak Perempuan, akan kubalas nanti !!"

"Kalau begitu, aku akan pergi...Um, jangan bilang pada siapapun oke, termasuk Kakak dan Freya, dan Ibu!"

Setelah itu Finri pergi, dan Latifa yang masih tertawa dari tadi akhirnya keluar dari balik tembok disana.

Dia melambaikan tangannya dan berkata, "Kalian semua kembali bekerja, aku akan menjaga Putri kecil ini."

"Ya!" xN

Latifa masih tertawa saat diam-diam mengikuti Finri, dan disana dia tidak bisa menahan diri untuk mengingat moto masa kecil yang dibuat oleh Kakaknya Teresa.

"Putri yang tidak kabur dari Istana bukanlah seorang Putri !!!"