webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Urban
Zu wenig Bewertungen
721 Chs

Percakapan "Romantis" dengan Olivia

"Penjelajahan gua, kah? Benar-benar pengalaman pertama yang agak dinantikan..." Samael mengatakan ini sembari dia terus menghangatkan tubuhnya dengan cahaya yang hangat.

Di sisi lain, Olivia sudah kembali ke ekspresi dinginnya seolah apa yang terjadi beberapa saat yang lalu benar-benar ilusi!

Sayangnya pakaian di tubuhnya masih terlihat seksi saat ini...

"Seperti yang diharapkan, matamu masih busuk. Tidak kusangka aku akan benar-benar menciummu tadi." Olivia mengatakan ini dengan jijik sembari menutupi tubuhnya dengan tangannya.

Samael hanya mengangkat bahunya dan berkata, "Jangan khawatir, aku sudah melihat semuanya. Selain itu, aku bisa saja memerasmu nanti. Kau tahu..."

"Video ini, benar-benar hebat tahu?" Samael menunjukkan layar ponselnya pada Olivia dimana disana terputarkan sebuah video dimana Olivia sedang menangis!

" !!! " Olivia membelakkan matanya, dan tangannya langsung menggapai ponsel Samael.

Namun Samael dengan cepat mengelakkan tangannya dan berkata sembari mundur sedikit, "Untungnya ponsel ini tahan air. Selain itu, May memang sangat hebat dalam hal pengambilan video!"

"Ohh, terima kasih pujiannya~" May tersenyum saat mengatakan itu.

"Sialan!" Hanya satu kata dan Olivia memalingkan muka dengan marah.

Tapi samar-samar terlihat bahwa pipinya agak memerah saat ini, dan jelas dia agak malu akan kelakuannya tadi!

"Baiklah, ayo pergi dulu. kau bisa melanjutkan? Tidak perlu kugendong?" Samael bertanya.

Olivia melihat kakinya yang saat ini bertelanjang kaki, lalu menatap Samael dan berkata, "Gendong aku."

Benar saja, wanita masihlah wanita dan kulit lebih penting dibanding apapun!

Untuk laki-laki, penjelajahan gua adalah sesuatu yang mengasyikkan dan menantang! Tapi bagi sebagian besar wanita, itu adalah penyiksaan!

Terutama saat dalam keadaan Olivia yang saat ini telah kehilangan high-heels miliknya...

Samael segera jongkok dan membuat posisi gendongan belakang untuk Olivia.

Olivia segera melingkarkan kedua tangannya ke leher Samael, dan kedua kaki putihnya langsung memeluk pinggang Samael. Dia bersandar di punggung Samael, dan dua bola besar itu tertekan sehingga menyebabkan Samael merasakan sedikit kelembutan disana!

Setelah itu Samael berdiri sembari menggendong Olivia dan mulai berjalan menyusuri gua, selagi dia membuat dua bola cahaya yang bermanfaat untuk penyinaran.

"Gua disini sangat lembab, dan sepertinya agak luas....Sangat aneh. Stalaktik gua ini terlihat agak jauh dan jalanan disini tidak terlalu tajam dan curam...." Olivia mengatakan ini dari belakang.

Setelah memikirkan kata-kata ini, Samael harus mengakui hal yang sama.

"Mungkin karena inilah gua ini unik? Jika guanya saja unik, mungkin isinya lebih unik?" gumam Samael.

"...." Perjalanan hening sejenak sejak kata-kata Samael keluar....

"Pergi kedepan! Kecepatan penuh !!!!!"

"Ohh! Serahkan padaku!"

Olivia dan Samael tiba-tiba bersemangat dengan adanya kemungkinan yang terjadi ini, sehingga mereka tiba-tiba mengatakan kalimat itu dengan bersemangat!

Langkah kaki Samael sangat stabil, namun itu masih bisa dibilang cepat jika dalam kategori berjalan!

"Belok kanan Kakak, lalu di dua simpangan ambil jalur kiri~~" May bertugas menunjuk arah, dan Olivia....

"Ngomong-ngomong ini apa? Seorang peri dalam mitos? Maksudku, jika ada seorang berkemampuan super sepertimu, apakah ada hal-hal fantasy seperti itu?"

Olivia memikirkan ini sejak dia melihat May, sampai akhirnya dia tidak bisa menahan rasa penasarannya!

Samael mengikuti arahan jalur May dan berkata, "May bukan seorang peri kecil, tapi Super AI. Dia memiliki kemampuan kalkulasi yang hebat dan terhubung dengan semua internet di seluruh Dunia!"

".....Ai? Tunggu! Jangan bilang alasan kau kaya dengan cepat dengan mengandalkan transaksi tidak sah yang dilakukan May ini?!" Fokus Olivia memang wajar jika dilihat dari sudut pandang kedua ataupun ketiga.

May adalah AI yang terhubung langsung ke sumber internet, dan dia bahkan dapat dengan mudah mengakses kode nuklir di setiap negara jika mau!

Karen itu Samael selalu mengatakan kemampuan May di Dunia Modern sudah bisa dibilang Mahakuasa!

"Pada awalnya Ya. Tapi di pertengahan jalan, itu sudah kuhentikan..."

"Ahhh, belok kiri lalu ambil jalur tengah dan terus saja setelah itu Kakak~~....Dan Olivia, jangan tarik pipi May!" May menepis tangan Olivia dengan kesal!

Olivia berhenti mencubitnya dan berkata, "Jadi AI sudah berkembang ke titik ini. Jika seperti ini, maka wajar kau bisa mencapai posisi kedua orang terkaya di dunia hanya dalam hitungan bulan. Sepertinya otak pentium milikmu sudah berkembang pesat sejak terakhir kira bertemu."

"Terima kasih karena telah meluluskanku dari gelar otak pentium." Samael hanya bisa menjawab dengan sedikit kesal.

Olivia hanya mendengus dan tiba-tiba bertanya dengan serius, "Sekarang jelaskan, apa hubunganmu dengan Michael itu!"

"Tiba-tiba merubah pembicaraan?" Samael melirik Olivia dengan aneh dan berkata, "Michael adalah identitas lainku. Tujuanku hanya ingin melihat seberapa besar hasilku dalam hal tarik suara tanpa mengandalkan nama "Samael" ataupun "Pria tertampan di Dunia" saat ini..."

"Tch, sifat narsismu semakin bertambah besar sehingga Narcissus harus malu karena cermin harus retak melihatmu!" Olivia tanpa ampun menyerang dengan kata tajam!

Sayang sekali Samael tidak membantah ejekan itu, karena dia bangga dengan wajah dan tubuhnya saat ini!

"Hm? Jalan buntu?" Samael berhenti di sebuah jalan yang tertutup disana.

May yang ada di sebelah segera menepuk pipi Samael dan berkata, "Hancurkan Kakak!"

Samael mengambil satu langkah di kaki kiri, dan tangan kanannya segera menekuk kebelakang.

Bang!

Pukulan sederhana terlontar, dan lubang besar tercetak jelas di daerah didepan mata Samael berada!

Kontrol kekuatan Samael sangat sempurna, karena gua hanya bergetar sedikit karena serangan tadi dan tidak runtuh!

"Uhuk Uhuk Uhuk...Lain kali, jangan tiba-tiba melakukan hal itu!" Olivia mengatakan ini sembari mengibaskan tangannya di depan hidungnya.

Samael tidak peduli dengan keluhan Olivia, karena hal didepan matanya membuat Samael hanya bisa mengulang satu kata saat ini...

"Homina Homina Homina Homina....."