webnovel

Penemuan Terbaru

"Indah...."

Olivia segera turun dari gendongan Samael dan menatap sekeliling ruangan gua yang luasnya sekitar 30 meter itu dengan wajah terkejut.

Karena disana terlihat beberapa kristal berwarna hijau menyilaukan tertancap disekitar dinding gua yang sempit!

Samael yang akhirnya keluar dari fase tidak terbatas "Homina" segera berjalan mendekat dan menyentuh kristal itu dengan penasaran.

"Kristal apa ini? Emerald? Atau mungkin Uvarovite?"

"Sepertinya ini bukan Emerald, karena Emerald biasanya ditemukan di Kolombia, Siberia, Afrika Selatan, Zimbabwe, dan Brasil....." Olivia mengatakan ini dengan serius.

"Adapun Uvarovite, itu bahkan lebih mustahil. Kedalaman gua ini bahkan tidak mencapai 100 meter, tidak mungkin kristal langka itu ada disini."

Samael segera mengambil kristal itu dengan tangan kosong, melihatnya dari dekat dan melihat kalau bagian di dalam kristal hijau itu ada beberapa hal seperti debu namun berwarna Biru tua!

"Kristal ini, aneh...."

"Aneh?" Olivia juga melihat kristal di tangan Samael dan melanjutkan: "Menurutku itu biasa? Jika dibandingkan dengan Burmese Tourmaline, Flourit, ataupun Titanium Quartz, kristal ini masih kalah indah."

"...."

Samael tidak menjawab pernyataan Olivia dan terus menatap kristal itu dengan mata yang sangat serius!

Karena saat tangannya menyentuh kristal itu, dia merasakan sedikit denyutan dari kristal itu....

"May, kau tahu kristal ini?"

Sayangnya May menggelengkan kepalanya dan berkata, "Dalam Archive data May, tidak ada kristal seperti ini yang berhasil ditemukan di kedalaman tanah yang dangkal ini."

"Kecuali Kakak membawa kristal ini untuk diteliti May, maka itu mungkin saja dianalisa selama beberapa hari!"

Samael terdiam sejenak sebelum bertanya, "Aku rasa kristal ini tidak biasa?"

Kristak itu terlempar ke udara dari tangan Samael, dan dia langsung memukulnya dengan kuat!

Boom!

Sebuah lubang besar terbentuk saat kristal itu terseret menuju dinding gua, namun anehnya, kristal itu tidak hancur!

"Kuat! Meskipun itu hanya murni fisik tanpa kecepatan cahaya, tapi pukulan tadi bisa menghancurkan pesawat dengan mudah..."

Setelah berpikir sejenak, mata Samael akhirnya berbinar dan senyuman langsung muncul di wajahnya!

"Katakan May, jika kristal ini dipecah dan digabung dalam proses pembuatan logam baru itu...."

"Itu tidak bisa dipastikan Kakak. Karena dilihat darimanapun, meski kristal ini terlihat seperti Borazon...Tapi bentuk dasar pembuatannya saja sudah berbeda."

"Borazon terbentuk dari hasil pemanasan sejumlah nitrogen dengan menggunakan tekanan sekitar 7 GPa pada suhu 1800 derajat Celcius.....Sedangkan kristal ini seharusnya terbentuk secara alami layaknya diamond."

May menepuk kristal disana dan berkata, "Dua sifat ini akan sangat susah untuk digabungkan."

Wajah Samael terlihat agak kusam mendengarnya, karena dari hasil pembuatan logam jenis terbaru yang dibuat beberapa bulan lalu, hasilnya terlalu tidak memuaskan!

Menurut May logam itu masih belum cukup kuat untuk menanggung tekanan atmosfir dan gravitasi yang dipercepat untuk berlayar di luar angkasa!

Benar saja, logam di bumi masih terlalu kecil ketahanannya dan diperlukan waktu yang lama agar bisa menghasilkan logam yang cocok untuk bepergian ke luar angkasa.

Tapi tiba-tiba Samael memikirkannya, "Jika tidak salah Kakek pernah mengatakannya saat aku mendapatkan dua belas bersaudara itu..."

"Kalau Dunia, akan dia ubah beberapa..." Berhenti sejenak sebelum akhirnya dilanjutkan, "Jika perubahan ini tidak hanya terletak pada kekuatan super, dan merembes ke titik Batuan Bumi..."

"....Ada kemungkinan Kakek juga merubah atau menambahkan beberapa hal yang baru di alam Dunia ini?" May akhirnya paham maksud perkataan Samael.

Setelah ragu-ragu sejenak, May akhirnya mengangguk dan berkata: "Jika kristal ini memang hal baru yang dilakukan Kakek, maka percobaan layak dilakukan..."

"Tapi Kakak, kemungkinan kegagalan masih besar dan jika itu terjadi maka jadwal yang sudah May susun akan berantakan dan dana yang dikeluarkan akan lebih besar!" kata May dengan serius.

Samael sudah tahu resikonya, jadi dia hanya tersenyum dan berkata: "Itu tidak masalah, jika gagal maka gagal! Tidak ada salahnya mencoba!"

"Jadi, panggil orang-orang di Gedung Putih dan katakan aku ingin wilayah hutan ini, seluas-luasnya! Harga tidak masalah, dan pastikan kalau hutan ini diperketat penjagaannya!"

"Aku tidak mau ada tikus masuk ke situs ini."

"Dimengerti Kakak~~" May menghilang setelah mengatakan itu dan hanya menyisahkan Samael dan Olivia disana.

Olivia yang sedari tadi mendengar pembicaraan hanya bisa berkata, "Nafsumu semakin besar. Gedung Putih? Pengambilan wilayah milik negara? Penelitian logam paduan? Luar angkasa?"

"Sepertinya masih banyak hal yang tersembunyi atas namamu, Samael Duodere."

Samael membuat senyum lebar dan berkata, "Aku adalah pebisnis, dan aku juga orang yang istimewa. Aku berbeda dari orang lain, dan juga...Ini sifat asli manusia bukan?"

"Serakah, tanpa keserakahan manusia tidak akan maju. Dan saat ini aku memiliki peluang, dan aku sangat penasaran....dengan hal yang ada di atas sana!"

Samael mendongak ke atas seolah matanya menembus atap gua itu dan menatap lautan berbintang luas yang tak terhitung jumlahnya.

Meskipun dia sudah bertemu dengan "Dewa" dan membuka beberapa cakrawala di otaknya. Tapi apa salahnya untuk mempelajari dan melihat luasnya alam semesta itu dengan mata kepalanya sendiri!

Manusia tidak bisa dipercaya, tapi potensi manusia bisa dipercaya!

"...." Olivia memandang Samael sedikit sebelum akhirnya menunjukkan sedikit ekspresi tersenyum.

Tapi senyuman itu hanya berlangsung selama tiga detik sebelum akhirnya wajahnya kembali dingin.

"Jadi apa yang akan kau lakukan sekarang?"

Samael terdiam sejenak sebelum akhirnya berkata, ".....Kembali ke rumah, buat laporan, tanda tangani laporan, serahkan ke pihak Gedung Putih, buat beberapa pengaturan, siapkan dana penambangan, dan tingkatkan kualitas penelitian..."

"Ini benar-benar sibuk...." Samael menoleh ke Olivia dan bertanya, "Jadi, mau mampir kerumahku dan kuperkenalkan dengan calon mertuamu?"